Part 9💫

5.2K 734 131
                                    

       Now playing : Keke Bukan 
                Boneka -Kekeyi
                              •
                              •
                              •
                              •

Leoni turun dari mobil ayahnya. Hari ini Leoni meminta diantar sekolah. Gadis itu juga sudah memberi tahu kalau dirinya berjualan cilok di sekolahan. Jika ditanya alasan apa yang membuat Leoni berjualan, dia mengatakan kalau hanya untuk mengisi waktu luang. Padahal kenyataannya, Leoni berjualan untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

Uang bulanan yang ayahnya berikan, pasti tiga per empatnya di ambil oleh Mak Lampir. Mengingat kebutuhan sekolah itu banyak, akhirnya Leoni memutuskan untuk berjualan sebagai penghasilannya. Untung saja Leoni mendapatkan beasiswa di AHS. Jadi, dirinya tidak perlu lagi memusing-musingkan tentang SPP dan lainnya.

"Assalamu'alaikuam, Yah. Oni masuk ke dalam, ya," ujar Oni setelah menyalimi tangan ayahnya.

"Wa'alaikumsalam, Ayah ke kantor dulu. Oni yang pinter belajarnya," balas Reno.

"Siap, Bos!" jawab Leoni sumringah dengan gerakan hormat.

Setelah itu ayahnya menjalankan mobilnya meninggalkan Leoni. Dengan senyum yang semakin melebar di bibirnya, Leoni menyapa beberapa siswa yang berpapasan dengannya.

"Selamat pagi, Pak jiga!" sapa Leoni dengan semangat empat lima kepada satpam AHS yang berdiri dengan gagahnya di pintu gerbang.

"Pagi juga, Neng," balasnya.

"Bapak mau cilok, nggak? Kalau mau Oni kasih gratis nih," ujar Leoni sembari menujukkan sebungkus cilok kepada Pak Jiga.

"Wah, mau dong. Cilok Neng Oni kan emang paling enak." Pak Jiga berujar semangat dengan mengacungkan kedua jempolnya.

"Cilok Oni kiyud passwordnyaaaaa ..."

"Cilok enak, buatan Oni kiyud ..."

Mereka berdua terkekeh. Leoni sengaja membuat itu dengan nada luwak white coffe. Ada-ada saja perbuatan orang kiyud.

"Cilok Oni kiyud, gratis buat Pak Jiga." Leoni memberikan sebungkus cilok itu kepada Pak Jiga.

"Makasih Neng Oni, semoga ciloknya tambah laris, orangnya tambah kiyud, dan makin disayang member ESO," ujar Pak Jiga.

"Member EXO Pak Jiga,"

"Iya itu maksud saya. ESO."

"Ish! Sama aja!"

"Namanya juga lidah tua, Neng," jawab Pak Jiga.

Leoni terkekeh lalu pamit pergi ke Pak Jiga memasuki gedung besar AHS. Dengan langkah riang gadis itu berjalan dengan menyanyikan lagu Promise EXO.

Leoni mempercepat langkahnya mengejar Leo yang ternyata berjalan beberapa meter di depannya.

"Hai Leo! Selamat pagi! Enaknya makan cilok Oni, nih," ujar Leoni sumringah sembari menyamakan langkahnya dengan Leo.

Krikkk krikkk

Gadis itu mengerucutkan bibirnya karena merasa terkacangi lagi, lagi, dan lagi.

"Hari ini ada pembinaan nggak?" tanya Leoni lagi. Meskipun beberapa kali tidak ditanggapi, gadis kiyud itu tentunya akan terus bertanya.

Tanpa menoleh ke makhluk kiyud disampingnya itu, Leo menjawab, "Udah tau 'kan?" jawabnya.

Leoni nyengir. Memang benar, tadi pagi Mrs. Pipin memberitahukan kepada dirinya kalau pembinaan lomba hari ini diliburkan karena beliau sedang ada urusan.

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang