CHAPTER 06

1.4K 179 46
                                    

  Seorang lelaki beriris mata silver berjalan masuk kedalam gerbang Istana kerajaan dengan diam-diam.

  Benar, ia sungguh jenius.

  Bisa melewati para ksatria yang sedang berjaga dipintu gerbang tersebut.

  Bahkan tak ada satupun ksatria yang berjaga mengetahui keberadaannya.

  Semua terlihat tenang dan seakan taka da penyusup yang masuk tanpa mereka sadari.

  Tuan muda dari keluarga bangsawan Alpheus itupun langsung berjalan menuju istana Emerald untuk menemuhisang pujaan hati.

  Padahal sebenarnya Izekiel bisa saja masuk kedalam area istana kerajaan lewat pintu gerbang utama, karena ia memiliki izin untuk masuk kedalam area istana untuk mengunjungi sang adik angkatnya, Zenith.

  Padahal niatnya kesana Cuma pengen ketemu Athanasia.

  Memasuki area taman mawar milik Athanasia, Izekiel sempat terkejut ketika melihat gadis berambut blonde namun nampak lebih dewasa.

  Izekiel akhirnya memutuskan untuk bersembunyi memperhatikan gadis itu, meski hanya dari belakangnya.

  Gadis itu dari belakang mirip dengan perawakan Athanasia, anehnya ia memakai pakaian seorang maid.

  Pikirannya mulai berputar.

  Bagaimana mungkin seorang Athanasia memakai baju seorang maid? Itu adalah hal paling mustahil yang pernah ia pikirkan.

  Izekiel terus memperhatikan gadis tersebut.

  Ia sedang memotong beberapa ranting dari tangkai bunga mawar ditaman tersebut untuk merapikannya.

  Tak lama, seseorang dengan rambut yang sama menghampiri gadis itu.

"loh? Athanasia?" ucap Izekiel lumayan keras.

  Seketika kedua gadis tersebut melihat kearah orang yang memanggil Athanasia barusan.

  Nampak lelaki beriris silver sedang berusaha untuk menyembunyikan dirinya dibalik pohon yang lumayan besar.

  Namun gerakan untuk bersembunyinya kalah cepat dengan tatapan mata kedua gadis tersebut.

"izekiel, itukah kau?" Athanasia mencoba mendekati pohon tersebut.

'Ah! Tuan muda Alpheus ya? Kapan terakhir kali aku melihatnya?' batin Anasthasia merasa seperti nostalgia jika mengingatnya.

  Anasthasia pun mengikuti langkah Athanasia dari belakang.

  Mereka berdua jadi sedikit celingukan karena pemilik nama masih setia dengan persembunyiannya.

  Izekiel membuang nafas berat dan mencoba meyakinkan dirinya untuk menampakkan diri didepan sang pujaan hati.

'kau bisa Izekiel!' ucap Izekiel dalam hati.

"Izekiel?" Athanasia kembali memanggilnya.

  Tak butuh waktu lama akhirnya Izekiel menampakkan batang hidungnya yang sedari bersembunyi dibalik pohon.

"ah! Maafkan atas kelancangan saya, Tuan Putri." Ucap Izekiel.

  Keringat dingin mulai mengguyur tubuhnya.

"tidak apa-apa. Lagipun, ada apa kau kesini, Izekiel?" Tanya Athanasia yang keheranan karena menemukan batang tubuh Izekiel ditempat yang tidak tepat.

"m-maafkan saya karena lancang! Saya tadi berniat untuk bertemu Zenith, tapi saya malah melihat..." Izekiel pun melirik orang yang sedari tadi berdiri dibelakang Athanasia.

DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang