Chapter 30

727 80 14
                                    

Wush…

“uhhh dingin…” rintih gadis berambut blonde tersebut.

“dingin? Ah! Sudah malam ya? Mungkin istirahat dulu.” Ucap Clad.

“he-um.”

Athanasia hanya mengangguk.

Siang dan malam sangat sulit di bedakan di sini.

Karena entah itu siang ataupun malam sekalipun tetaplah gelap.

Nyaris tak ada sedikit pun cahaya yang menembus rimbunnya pohon-pohon besar di sana.

Mungkin hanya satu hal yang bisa membedakan siang dan malam di hutan Gairz itu.

Suhu udara.

Semakin dingin udara berarti langit semakin gelap.

Rasa hangat dari sihir Clad bahkan nyaris tertembus.

Clad pun berhenti melesat dan melihat sekitarnya untuk mencari tempat istirahat sementara mereka.

Tak sampai satu menit, Clad langsung begitu saja menarik tangan Athanasia dan membawanya bersandar di bawah salah satu pohon di sana.

“bersandarlah pada pohonnya. Aku tahu kau lelah.” Pinta Clad.

“t-tapi… bukankah bisa bahaya jika sampai menyentuh semua yang ada di hutan ini?” Tanya Athanasia dengan sedikit merinding ngeri membayangkannya.

“heh. Kau pikir aku siapa? Selama ratusan tahun aku tinggal di sini dan aku tak mengalami apa-apa. Kau bisa lihat kan?” ujar Clad dengan nada yang sangat menyebalkan.

“ha? Uuhh!!”

Athanasia langsung memalingkan wajahnya dan menggembungkan kedua pipinya lantaran merasa di ejek oleh Clad.

Meski suasana ketika bicara seperti ini pun tak asing untuknya.

“hemph… yayaya. Dia temanku. Meski bergerak dengan hembusan angin, tapi dia lumayan kuat dan kokoh. Lalu Namanya…” Clad berhenti berucap.

Ia berjalan mendekati pohon di belakang Athanasia dan menyentuh batangnya dengan halus.

“siapa?” Tanya Athanasia penassaran.

“namanya… Gairz.”

“APA??!”

Athanasia terkejut setengah mati.

Ia langsung menoleh ke belakang dengan tatapan takut dan penuh kewaspadaan.

Siapa tahu pohon itu akan menyerangnya tiba-tiba.

Tapi kenapa Clad membawanya ke sini?

Clad ingin membunuhnya begitu?!

Atau Clad ternyata roh gentayangan disini?!

Apa yang harus Athanasia lakukan sekarang!?!

“k-k-kau!! K-kenapa… kenapa membawaku kesini??” Tanya Athanasia dengan nada yang sangat bergetar dan begitu ketakutan.

Ia tak tahu siapa yang bakal jadi kawan atau lawannya sekarang.

Ia bahkan tak tahu sekarang ia di bawa kemana.

Apalagi ia sudah berada di sisi pohon mematikan itu.

Apakah Clad benar-benar membenci orang lain yang masuk wilayah hutan tempatnya hidup ratusan tahun?!

“ha- ahahahahhaha!!!” tawa Clad sekencang-kencangnya.

Bahkan ia sampai memegangi perutnya yang kesakitan karena tertawa terpingkal-pingkal.

DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang