CHAPTER 31

661 84 15
                                    

Bress…

Hujan lagi-lagi turun di sana.

Untung saja Adriel tidak menghapus sihirnya, jadi ia tak akan kehujanan.

Benar-benar tempat aneh.

Baru beberapa menit reda, hujan sudah mengguyur lagi.

  Memangnya setinggi apa sih tempat ini?

  Padahal tempat ini tepat berada dasar seberang lembah Gairz.

Dasar!

Suasananya, seperti biasa.

Masih tetap basah dan becek.

Yang lebih aneh lagi, tak ada satupun pohon yang mati karena di guyur hujan terus-menerus.

Sungguh ini hutan yang ajaib.

Bahkan seorang penyihir handal sekalipun akan kesulitan mencapai tempat macam ini.

“kau hebat Adriel.”

Seringai pun muncul di wajahnya.

Tak lama lagi, ia akan sampai di tempat pohon Daruma bersembunyi.

Ya!

Pohon yang sama legendarisnya dengan pohon dunia!

Mungkin melelahkan, tapi Adriel tak menyangka bahwa perjalanannya ke sini sangatlah lancar.

Tak ada gangguan sama sekali.

Dan setelah ini rencananya pasti akan berhasil.

Karena kali ini, dia telah rencanakan dua rencana sekaligus.

Jika rencana pertama gagal, maka rencana kedua sudah dapat di pastikan akan berhasil.

Sekalipun penyihir itu akan menganggu rencananya lagi.

Dengan begini, maka ia akan segera dapatkan apa yang ia inginkan.

Bukankah ini menyenangkan?

Membuat seluruh dunia di bawah kekuasaannya?

Itu menyenangkan.

Ia tak perlu susah-susah berjalan dan pergi kesana kemari hanya untuk mencari makanan dan bahan eksperimen untuk mempertahankan mananya yang makin lama makin tipis.

“bukankah aku jenius?”

.

.

.

Tok…

Tok…

Tok…

GREKK…

  “Ayah!!”

Seorang gadis berambut coklat masuk begitu saja ke dalam ruang kerja sang penguasa Obelia dan memanggilnya tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Orang yang di panggil pun nampaknya tak begitu mempedulikan panggilannya hingga gadis bersurai coklat jadi merasa jengkel.

Siapa lagi kalau bukan Zenith?

Ya! Ini Zenith.

Dan langkah kedua menuju kemenangannya akan di mulai.

Tinggal menunggu Adriel kembali dan membuat Claude lupa segalanya tentang Athanasia.

Selesai.

Sudah pasti ia akan di angkat jadi putri mahkota sekarang.

Tapi yang jadi masalah, nampaknya Claude mulai tak mempedulikan Zenith.

Kenapa?

Karena ingatannya dengan Athanasia samar-samar mulai kembali.

Itulah yang Zenith takutkan.

Bagaimana jika nanti ia tidak sempat memberikan ramuan yang Adriel buat untuk Claude?

Bagaimana jika Claude lebih dulu membunuhnya?

Bahkan Claude seperti orang gila.

Lihat yang terjadi kemarin!

Raja dingin itu berlari mengejar anak semata wayangnya yang bahkan ia sendiri tak bisa mengingatnya hingga menitikkan air mata.

Dasar!

Yah… mungkin jika Zenith lebih sering lagi di samping Claude, maka hal yang lebih buruk pasti tak akan pernah terjadi.

Tapi kali ini, Zenith masih kesal.

Lihat itu!

Pria itu masih saja sibuk dengan kertas-kertasnya.

Sedangkan Zenith, di abaikan begitu saja.

DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang