CHAPTER 08

1.2K 156 16
                                    

Attention☡

Untuk readers yang mau lebih dapet feelnya silahkan dengarkan lagu Kokoronashi/Lemon/Orange ya...😃😃

Biar makin dapet dehhh feelnya... ok!😆😉

And satu lagi. Jangan lupa tisu ya..😢

Okok! Happy reading guys!!!😉

-------

(Athanasia Pov)

CRING...

  Aku mengatupkan kedua mataku untuk menghindari cahaya yang begitu terang tersebut.

  Hingga cahaya itu hilang, aku membuka mataku lebar.

  Mataku membulat sempurna tatkala aku berada disebuah tempat yang sangat luas, namun semuanya...

  Hanya putih.

  Benar-benar aneh.

  Tunggu!

  Aku ingat.

  Tadi aku muntah darah lalu kakak menolongku.

  Anehnya, sekarang aku dimana?

  Di akhirat?

  Benarkah aku sudah mati? Begitu saja?

  Sungguh kematian yang konyol.

  Kucoba melihat kesekitarku. hanya warna putih disana, tak ada apa-apa selain diriku.

  Akupun mulai berpikir jika aku benar-benar telah mati sekarang.

'kau tak boleh mati sekarang Athanasia! Aku tak akan mengizinkanmu melakukannya.' Tiba-tiba muncul sosok gadis yang biasa kupanggil kakak.

"kakak? Kau disini juga? Ini dimana?" tanyaku bertanya-tanya.

"ini ruang abadi, Athanasia. Akan kuberitahu hal yang ingin kau tahu sekarang. Namaku... Athanasia De Alger Obelia. Putri tunggal Yang Mulia raja Claude. Aku berasal dari masa depan." Ucapnya dengan menunduk anggun padaku.

  Aku menganga tak percaya mendengar penuturannya barusan.

"a-apa maksudmu?"

"iya... aku berasal dari masa depanmu, Athanasia. Aku pergi kemasa lalu, karena keegoisanku. Aku ingin membuat akhir yang bahagia. Dan aku juga tahu hal ini akan terjadi." Jelasnya padaku.

"m-maksudmu? Jadi, kau juga pernah merasakan apa yang kurasakan selama ini? bagaimana bisa?" ucapku masih tak bisa percaya begitu saja.

  CRING...

  Gadis itu malah tersenyum mendengar pertanyaanku.

  Sedangkan tubuhnya tiba-tiba melebur secara bertahap dari ujung kakinya.

  "tu-tunggu! Apa yang terjadi padamu?" tanyaku semakin bingung.

  Gadis itu menatapku lekat-lekat dan tersenyum.

  Disentuhnya kedua pipiku dengan sentuhan yang begitu halus.

"pengubahan takdir harus diganti dengan nyawa, Athanasia. Aku ingin kau membuat akhir yang bahagia untuk kisah hidupmu. Aku tak ingin kau mati ditangan Ayahmu. Kau harus bisa melewatinya, Athanasia. Kau mengerti maksudku?" jari-jemarinya mulai ikut melebur disapu angin sepoi yang lewat.

"t-tidak... jangan..." ucapku menggelengkan kepala.

  Tes...

  Tes... tes...

  Air mata mulai merembes dari kedua ujung mataku dan ujung matanya.

  Gadis itu nampak menahan tangisnya.

DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang