CHAPTER 11

905 108 17
                                    

  attenttion allert!!⚠☡

  Bagi yang punya lagunya 'Carol the Bell: Lindsey Stirling' jangan lupa diputar ya...😉

  Biar feelnya makin dapet.😆

  Soalnya Author udah coba gitu waktu nulis😟

  Auto deh makin pengen nangis.

  Oke deh...

  Happy reading guys!!😃😉

---------

  “tuan putri, anda harus menjaga kesehatan anda.” Ucap lily sambil memberikan segelas susu hangat pada Athanasia.

  “hm… apa ada yang tahu kalau kau diam-diam membuat susu hangat untukku?” Tanya Athanasia sambil memandang Lily dengan tatapan yang sangat tak bisa diartikan lagi.

  “ah! Saya ketahuan. Tidak apa-apa tuan Putri. Selama untuk anda, saya akan lakukan apa pun." Ujar Lily tanpa ragu.

“terima kasih Lily.” Athanasia tersenyum paksa pada Lily.

  Dan maid kesayangan Athanasia itu menyadarinya dengan mudah.

  Lily hanya bisa membalas senyuman itu dengan senyuman untuk menyembunyikan rasa kasihannya.

Tok… tok… tok…

GREKK…

  Pintu kamar Athanasia dibuka oleh seseorang dan muncul sosok dua orang ksatria kerajaan yang masuk kekamarnya.

“semoga berkah dan kesejahteraan melindungi matahari Obelia.” Kedua ksatria itu menunduk hormat.

  “apa mau kalian?” Tanya Lily sambil sedikit melindungi tubuh Athanasia.

  “nama saya Ardreo dan ini rekan saya Farous. Saya kesini ingin membawa nona Athanasia bersama kami untuk menemui Yang Mulia. Ini perintah langsung dari beliau.” Jelas ksatria berambut abu-abu itu.

  “tidak! Aku tak akan membiarkan kalian membawa Tuan Putri! Tapi jika tuan Robein yang membawanya, saya masih bisa melepas Tuan Putri!!” tegas Lily.

  “maafkan kami nona York. Tapi kami harus melaksanakan perintah Yang Mulia. Jadi maafkan kami karena kami harus bertindak segera.” Tambah Ardreo.

  Ksatria bersurai abu-abu itu melangkah mendekati Lily dengan lumayan cepat.

  “a-apa maumu?”

  “maafkan saya nona Lilian York! Karena kami harus bertindak cepat.”

  Ardreo langsung mencengkram kedua tangan Lily dan menahan Lily agar tidak lepas dari tahanannya.

“Lily!!”

  Athanasia sempat akan menghampiri Lily, namun Ksatria berambut pirang telah mencekal lengannya.

  “hei, hei! Lepaskan aku! Cepat lepaskan!! Apa yang kau lakukan pada Tuan Putri hah?!”

  Lily mencoba untuk melepaskan diri namun Ardreo lebih kuat darinya.

  “Tuan Putri!? Hei rambut pirang! Lepaskan Tuan Putri!”

  Tapi seakan bisu, ksatria berambut pirang itu telah menarik paksa tubuh lemah sang Tuan Putri menuju ruang milik sang penguasa Obelia.

“Lily, jangan kawatirkan aku. Aku pergi dulu, Lily!”

   Athanasia tersenyum getir pada Lily.

  Lily hanya bisa berteriak dan meronta namun semua usahanya untuk lepas sia-sia.

  Tiba-tiba…

DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang