Chapter 26

539 69 23
                                    

Slap…

“hah?!”

Mereka berdua sudah sampai di kamar.

Lebih tepatnya Zenith dan Adriel.

Seketika Zenith terduduk di tempat.

Kakinya nyaris tak punya tenaga.

Ia merasa sangat lemas.

Mengingat Lucas yang hampir menghilangkan nyawanya, itu benar-benar bisa membuatnya gila.

Di sisi lain, Adriel mondar-mondir ke sana kemari.

Bagaimana mungkin orang itu bisa membuat sebuah boneka replica dengan sangat mirip?

Bukankah itu hanya boneka replika dari sihir?

Itu bukanlah sihir biasa.

Membuat boneka replika kecil saja susahnya minta ampun, apalagi yang sangat mirip dengan aslinya.

Bahkan nyaris sama.

“apa yang salah?” gumam Adriel sambil memegang dagunya.

“ha?”

Mendengar hal itu, Zenith jadi merasa geram.

“yang salah itu kau!! Bagaimana mungkin bisa jadi seperti ini?!” bentak Zenith.

“kau menyalahkanku kah? Hah… terserah. Ya… hari ini aku yang salah. Zat momoriszon dari akar pohon Daruma yang ku ambil 3 tahun lalu terbuang sia-sia. Sial!!” umpatnya karena kesal.

Hasil jerih payahnya selama tiga tahun terakhir ini gagal begitu saja.

Dia benar-benar tak mengerti.

Sebenarnya, siapa penyihir yang jadi lawannya kali ini?

Bertahun-tahun ia melawan banyak musuh termasuk dari golongan penyihir, tak pernah ia gagal dalam semua rencananya.

Lalu apa ini? gagal begitu saja?!

Jangan konyol!

Kali ini ia terlalu menganggap remeh penyihir tersebut.

Kemungkinan besar penyihir itu bukan penyihir biasa.

Dan satu hal lagi, ia harus merencanakan sesuatu yang sangat besar.

Tapi apa?

“hm…”

Adriel mulai memikirkan rencana selanjutnya.

“huh! Apa yang kau pikirkan?” Tanya Zenith dengan nada yang masih kesal.

Adriel pun melirik Zenith.

seketika terbesit di pikirannya sebuah rencana.

Jika gadis itu mau mengikuti apa katanya, maka masalah tak akan jadi lebih sulit.

“apa?” Tanya Zenith lagi.

“hm… aku punya ide. Kau ingin dapatkan penyihir itu kan? Aku juga jadi penasaran dengannya. Kau bisa berpura-pura di depan orang lain? Ku dengar ayahmu itu jadi sedikit mengabaikanmu.” Ujar Adriel mengira-ngira.

“hei! Apa maksudmu?! Kau ingat aku ini siapa? Setiap hari aku harus melakukan drama yang konyol. Dan darimana kau tahu semua itu?” Tanya Zenith penasaran.

Zenith yang sedari tadi terduduk, akhirnya memutuskan berdiri saja.

Smirk muncul pada wajah Adriel.

sudah ia duga, gadis itu pasti akan menanyakannya.

“perkiraan. Itu sihir utama ku. Mana ku hanya memiliki warna tunggal, yaitu hijau. Selebihnya aku tak punya. Penyihir lain, pasti memiliki paling tidak dua mana, meski tak bisa mengendalikannya secara bersamaan.” Jelas Adriel sambil duduk di sofa.

DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang