DESTINY TRANSTION //Fan Fiction Who Made Me a Princess//

Chapter 35

Fumu!!!! Konbawa minna-san!!

Sebelummya thor mau minta maaf soalnya ni dah telat berapa hari ya?😅

Okelah. Pokok gitu dulu.

Disiapin lagu -Taisetsuna Hito Tachi e- oke!👌

Happy reading guys!!!

.

.

.

Gadis itu, sepertinya benar-benar tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya sekarang.

Salah bergerak maka dengan cepat nyawanya pasti sudah melayang.

Meski berkali-kali bilang dia harus mati, tapi dia belum siap mati.

Dia tak mau mati.

Dia masih ingin hidup.

Dia ingin bersama ayahnya.

Bersama pengasuhnya.

Bersama kesatrianya.

Bersama, dengannya.

Dia ingin!!

Benar!

Selama ini Athanasia hanya berbohong!

Dia hanya berbohong!

Dia mana bisa pergi begitu saja tanpa beban.

Dia juga ingin hidup bahagia lagi seperti dulu kala.

Kenapa?

Kenapa dunia begitu kejam padanya?

Apa salahnya?

Apakah karena dia bereinkarnasi?

Apa salahnya bereinkarnasi?!

Apa?!

Batin Athanasia menjerit tak karuan.

Dia tak sanggup mengatakan apa-apa lagi.

Nyawanya sudah di ujung tanduk.

Melihatnya menangis, sang penunggu hutan Gairz tak bergeming sedikitpun dengan tatapan mengerikannya.

Athanasia tak mengerti.

Mengapa tatapan yang seharusnya terasa begitu hangat jadi terasa begitu dingin dan menakutkan.

Apa yang salah dengannya?

Dia yakin Clad tak akan melakukan hal ini.

Tapi kenapa Clad terlihat tak mengenalnya.

Apa yang terjadi?!

Meski tenggang waktu terus berlalu, tapi nampaknya Clad masih belum melakukan apapun pada Athanasia.

Tapi yang jadi masalah, ujung pedang itu, makin lama makin mendekati pangkal lehernya.

Bahkan untuk menelan ludah pun Athanasia kesulitan.

Apa yang harus ia lakukan.

Haruskah ia berteriak?

Tapi siapa yang akan mendengarnya?

Lucas?

Ah, jangan berharap dia datang.

Athanasia bahkan tak mampu berharap Lucas atau yang lainnya datang.

Inikah akhir hidupnya?

Akhir hayatnya?

Kalau begitu…

Bolehkah ia memberikan suatu pesan untuk disampaikan kepada ayahnya?

Keluarganya satu-satunya?