Selamat Membaca
🌵🌵🌵🌵🌵
PINTU mini market terbuka menandakan ada seseorang yang datang. Alisha yang hanya mengenakkan sweatter berwarna biru gelap dan celana tidur serta sendal hitam bercorak kaktus dan rambutnya yang ia kuncir itu masuk ke dalam sebuah mini market. Bosan sekali rasanya ketika kita tidak menyukai anak kecil tapi justru di ajak ke tempat yang banyak anak kecil.Alisha membeli beberapa camilan untuk persediannya. Gadis itu jika malam akan terasa lapar. Tapi...bukan makan solusinya melainkan nyemil makanan ringan.
Alisha masih muter-muter memilah-milih jajanan yang akan ia beli. Sudah ada beberapa yang ia masukkan keranjang. Gadis itu membuka lemari pendingin untuk mengambil minuman soda.
Suara pintu minimarket terbuka reflek membuat arah pandangan Alisha tertuju pada orang itu. Rambut yang dibiarkan berantakan. Jaket yang dipadu dengan baju hitam. Celana jeans hitam. Dan yang paling Alisha rindukan, tatapan cowok itu.
Alisha menunduk. Gadis itu pura-pura memilih minuman yang akan ia beli. Sampai sebuah suara membuat dirinya berhenti bergerak.
"Mbak, lemari pendinginnya jangan di buka terus. Kalau masih milih mending ditutup dulu."
Alisha masih diam dan menundukkan kepalanya. Gadis itu menoleh ke kanan sambil membawa keranjang belanjaannya.
Cowok itu melihat Alisha bingung. Dompet kecil bergambar kaktus yang tak sengaja Alisha jatuhkan membuat cowok itu menahan tangan Alisha untuk memberikan dompetnya.
"Tunggu," cegah cowok itu menahan tangan kiri Alisha. Alisha memejamkan matanya sebentar. Harus apa dia kali ini.
"Dompetnya jatuh nih," kata cowok itu menyodorkan dompet berwarna hitam milik Alisha.
Alisha berbalik perlahan. Cowok itu terkejut melihat wajah gadis di depannya. Dengan cepat ia melepaskan cekalan tangannya pada cewek itu.
"Maaf, Sha. Gue nggak tau."
Alisha mengangguk lemah. Mengambil dompetnya dari tangan cowok di depannya. "Nggak apa-apa, Tama," ucap Alisha cepat kemudian berlalu pergi.
Alisha masih harus membeli titipan Mamahnya jadi gadis itu masih memilih beberapa barang lagi. Sedangkan Tama sudah lebih dulu menuju kasir setelah mengambil minuman berwarna coklat dari lemari pendingin.
Alisha melirik ke kasir, masih ada Tama, jadi gadis itu memilih untuk berjalan-jalan dulu. Entah dapat motivasi dari mana tapi gadis itu memutuskan untuk melupakan Tama. Mungkin, menghindar jadi cara paling baik buat nggak terlibat sama masa lalu, lagi.
Pintu minimarket terbuka, ada seseorang yang keluar dan itu Tama. Alisha dengan segera menuju ke kasir dan membayar belanjaannya.
Alisha sedang mengecek isi kantong plastik belanjaannya, apakah ada yang kurang atau tidak. Saat sampai di parkiran minimarket gadis itu melihat seorang laki-laki yang sedang bersandar di motor klasik dan meneguk minuman kopi yang dibeli tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dari Alisha [SELESAI]
Teen FictionBercerita tentang kisah seorang gadis remaja bernama Alisha. Kepindahannya kembali ke Ibu Kota membuat gadis itu harus berpisah dengan teman-temannya sekaligus membawa cerita baru untuk harinya. Dan hari itu tiba, saat ternyata gadis itu bertemu den...