18. Hei Mantan! Semangat

99 30 6
                                    

Selamat Membaca !

Selamat Membaca !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

ALISHA beberapa kali mondar mandir sambil berpikir di depan kaca yang hanya ia sandarkan. Sembari tangan kanannya yang memegang dagu dan tangan kirinya yang memegang pinggang. "Tanya Tama apa enggak ya?" gumamnya masih dengan posisi yang sama.

"Tapi nanti kalau gue tanya dia kepedean. Ntar ngiranya gue masih berharap sama dia. Eh tapi iya bener juga sih." Alisha duduk di sisi ranjang tidurnya. "Aduhhh tanya nggak ya?" Gemas Alisha menggigiti kuku jarinya.

Tiba-tiba saja jemari Alisha dengan cepat mengetikkan pesan pada seseorang. Pesannya sudah terkirim. Perasaan Alisha dag-dig-dug menunggu balasannya.

Tama : Knapa Sha?

Alisha menahan nafasnya ketika membaca balasan dari Tama. Meskipun sudah jadi mantan, Tama selalu cepat membalas pesan dari Alisha. Alisha mengetikkan pesan lagi.

Besok main jam berapa Tam? : Alisha

Tama : Dapetnya siang emngnya knpa?

Gue mau liat lo tpi mls klo ketemu : Alisha
pacar lo Tam

Tama : klo mau liat ya liat aja kalik Sha

Males ketmu pacar lo Tam : Alisha

Tama : Lo cemburu?

Duh Tam pake nanya lgi : Alisha
Lo pikir aja sendiri deh : Alisha

Alisha membanting ponselnya ke atas ranjang tempat tidurnya dengan sembarangan. Tama masih tetap sama. Selalu menggoda Alisha dan membuat cewek itu kesal. Tama masih nggak ngerti juga? Alisha jelas cemburu lah. Tapi Alisha bisa apa? Alisha cuma mantan dari seorang Nugrah Aidan Hatama. Cuma mantan.

Alisha merebahkan tubuhnya. Matanya memandang langit-langit kamar tidurnya yang berwarna putih. Tiba-tiba kepikiran Anya. Tiba-tiba kepikiran Ardha. "Anya masih marah sama gue nggak ya?" gumamnya.

Alisha bangun dan kembali duduk di sisi ranjang tidurnya. Gadis itu merenung. "Tapi besok gue kan ijin. Gue nggak ketemu Anya. Gimana ya?" ucapnya bingung sendiri.

Alisha merebahkan tubuhnya lagi. Kali ini matanya terpejam. Dan dunianya berubah menjadi dunia mimpi.

🌵🌵🌵🌵🌵

Sudah dua hari ini Ardha pulang dari rumah sakit. Tapi cowok itu masih belom diperbolehkan untuk pergi ke sekolah. Ardha belum sepenuhnya pulih. Saat ini cowok itu tengah duduk di ruang tamu bersama mamahnya dan Anya. Entah kenapa, Anya jadi akrab sama Mamah. Saat Ardha sudah boleh pulang dari rumah sakit pun Mamah mengabari Anya. Katanya, Anya ini anak baik-baik, polos, dan penyayang juga perhatian. Apalagi gerak gerik Anya saat Ardha meringis kesakitan atau lukanya tersenggol dan terasa nyeri, Anya langsung sigap mengerti keadaan Ardha.

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang