Selamat Membaca !
🌵🌵🌵🌵🌵
KETUKAN jemari yang kuku-kukunya di cat warna pink itu mengisi keheningan sanggar tari yang saat ini hanya ada Imellia dan Dita.
Imellia hanya diam. Seharian ini gadis itu belum mendapat kabar dari kekasihnya. Tadi saja Imellia ke sanggar tari bareng dengan mobil Dita. Imellia jadi takut. Takut jika Tama tiba-tiba pergi darinya. meninggalkan dirinya. Seorang gadis penyakitan yang sangat mencintai Tama.
Dita juga sama diamnya. Gadis yang rambutnya kecokelatan itu sedari tadi hanya melamun. Raut wajahnya khawatir. Jemarinya yang mengetuk-ngetuk meja menunjukkan bahwa gadis itu sedang gelisah akan suatu hal.
Dita berdiri dari duduknya. Menatap sebentar ke arah Imellia yang sedang menunduk menatap layar ponsel yang menampilkan roomchat Imellia dengan Tama.
Sementara itu Imellia mengunci layar ponselnya selepas Dita berjalan melewatinya. Suara notifikasi terdengar dari ponsel Dita. Imellia berdiri. Berjalan mendekat ke arah ponsel yang sedang tergeletak di atas meja berwarna putih.
+62 89571634848 : Lo mau ngaku atau gue yang bakal buat lo ngaku?
+62 89571634848 : Dita, lo nggak bisa sembunyi lagi
+62 89571634848 : Besok pagi lo harus ngaku kalau lo yang nyebarin berita palsu tentang Alisha
+62 89571634848 : Atau lo mau Rega jadi orang pertama yang tau?
Imellia terbelalak. Mulutnya menganga. Antara bingung dan kecewa dengan Dita. Tapi, apa benar Dita yang melakukan penyebaran berita palsu tentang Alisha? Bukannya kemarin sudah terungkap bahwa Anya adalah pelakunya. Jadi? Siapa yang membuat permainan ini? Dan untuk apa?
"Mel? Lo ngapain?"
Imellia menoleh ke belakang, sedikit terkejut karena Dita sudah selesai dari toilet.
"Lo yang ngapain sampai dapet pesan kayak gini?" Tanya balik Imellia. Menunjukkan pesan yang tadi sempat ia baca pada Dita.
Dita melotot membaca pesan itu. "Lo buka-buka handphone gue? Ini privasi gue, Mel."
"Apa? Privasi?"
Imellia menghela nafas. "Gue tanya sekali lagi sama lo. Lo ngelakuin apa sampai dapet pesan kayak gitu? Dan itu pesan dari siapa?"
"Lo nggak perlu tahu. Ini urusan gue dan biar jadi urusan gue," tegas Dita.
"Oh, jadi bener apa yang orang itu bilang kalau lo yang nyebarin berita palsu itu? Iya? Iya atau enggak, Ta? Jawab gue!" Imellia menatap serius tepat pada kedua mata Dita. Nadanya membentak.
"Lo lebih percaya sama orang yang ngirim pesan ini ketimbang sahabat lo sendiri?"
"Iya kalau gitu lo jujur sama gue. Bilang sama gue yang sebenarnya kalau lo mau gue percaya sama lo, Ta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dari Alisha [SELESAI]
Teen FictionBercerita tentang kisah seorang gadis remaja bernama Alisha. Kepindahannya kembali ke Ibu Kota membuat gadis itu harus berpisah dengan teman-temannya sekaligus membawa cerita baru untuk harinya. Dan hari itu tiba, saat ternyata gadis itu bertemu den...