Dengerin lagunya dan kamu akan merasakan berada pada posisi Tama.
Selamat Membaca !
Now Playing | Dengarkan Hatiku - Adera, Nadiya Rawil
🌵🌵🌵🌵🌵
TUBUH Tama memang benar ada di sini. Tapi, tidak dengan pikiran Tama yang traveling ke sana-ke mari. Karena Papah Imellia yang harus meeting mendadak dengan patner bisnisnya dari luar negeri. Tama sekarang harus menjaga Imellia, dan itu memang sudah keharusan Tama sebagai seorang pacar dari Imellia.
Kemarin setelah sadarkan diri dan sedikit baikkan, Imellia meminta pada Papahnya agar gadis itu pulang saja. Imellia tidak betah lama-lama di rumah sakit. Terlebih, gadis itu sekarang sudah mengetahui penyakit mengerikan yang dideritanya. Kalian bisa membayangkan, betapa sedih dan terpukulnya Imellia saat itu.
"Tam, kamu nggak akan ninggalin aku saat keadaan aku seperti ini, kan, Tam?" Imellia mendudukkan tubuhnya, bersandar pada besi ranjang tidurnya yang menyatu dengan tembok. Gadis itu kemudian meraih tangan Tama.
"Tama, kamu janji, ya, akan terus ada di samping aku?" Nadanya terdengar seperti memohon. Air matanya menggenang. Tama menatap Imellia dengan ekspresi yang sulit dibaca. Tidak sedih, tidak senang, tidak muram, juga tidak marah.
"Kenapa nggak jawab aku, Tam? Kamu mau tinggalin aku?" Air mata Imellia terjun begitu saja. Gadis itu menunduk.
Beberapa saat kemudian Imellia mendongak. Ia tertawa hambar, "Wajar, kok, Tam, kalau kamu mau ninggalin aku. Siapa juga yang mau sama cewek sakit-sakitan kayak aku? Nggak ada. Jadi kamu berhak kalau kamu mau tinggalin aku."Imellia kembali menunduk. Dadanya terasa sesak dan sakit. Air matanya kini turun lebih cepat dari sebelumnya. Nafasnya sesenggukkan.
"Lia." Tama membuka suara.
"Kamu akan baik-baik saja. Aku yakin kamu akan sembuh," tuturnya, memberi semangat pada Imellia, kekasihnya.
"Aku cuma mau kamu ada di sisi aku selamanya, Tam."
"Nggak bisa, Lia."
Imellia mendongak menatap Tama. "Maksudnya nggak bisa? Jadi bener kalau kamu mau tinggalin aku?" tuduh Imellia. Sorot matanya memelas.
"Bukan gitu. Tapi, aku...," Tama menatap wajah Imellia yang memelas. Kasihan kalau Tama beri tahu itu sekarang. Lagipun, kondisi Imellia yang sering down tiba-tiba, Tama jadi tidak tega. Tama juga harus bilang dulu sama Ayahnya, bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi menahan semua ini.
"Kamu istirahat, ya, Lia. Aku nggak mau kamu pingsan lagi." Tama bergerak hendak menuntun Imellia untuk merubah posisinya jadi tiduran.
Imellia menahan tangan Tama yang hendak menyentuh kepalanya. "Nggak mau kalau kamu kesusahan karena aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dari Alisha [SELESAI]
Teen FictionBercerita tentang kisah seorang gadis remaja bernama Alisha. Kepindahannya kembali ke Ibu Kota membuat gadis itu harus berpisah dengan teman-temannya sekaligus membawa cerita baru untuk harinya. Dan hari itu tiba, saat ternyata gadis itu bertemu den...