21. KEKHAWATIRAN

84 30 141
                                    

Selamat Membaca !

Selamat Membaca !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

MERASA seperti ada yang mengikutinya, Anya pun menoleh ke belakang. Dan benar saja, ternyata Ardha yang mengikutinya sehabis gadis itu turun di halte bus.

Anya berbalik menghadap ke arah Ardha yang juga menatapnya. "Kak Ardha ngapain? Semoga salah kalau pikiran aku bilang kak Ardha ngikutin aku. Karna itu nggak mungkin kan?" tanya Anya.

Ardha mengangguk, raut wajahnya sedikit angkuh. "Bener. Gue ngikutin lo."

Wajah Anya terkejut. Alisnya mengernyit. "Kenapa? Anya ada salah?"

"Lo tadi ngomong apa sama Alisha?"

"Ngomong? Waktu di koridor deket ruang guru?"

Ardha mengangguk singkat.

"Emang kenapa? Apa urusannya sama kak Ardha?"

"Anya. Gue denger. Gue denger semuanya. Dari situ gue makin ngerti kalau lo bukan orang yang baik."

Anya menatap Ardha tidak percaya. "Kak Ardha berhak. Kak Ardha akan menilai aku seperti aku orang jahat, karena kak Ardha suka sama Alisha. Aku nggak heran."

"Tapi apa yang lo lakuin sama Alisha itu keterlaluan. Apa susahnya maafin dia? Dia tulus minta maaf sama lo. Dia udah baik banget sama lo, dia yang udah ngedeketin lo biar deket sama gue. Lo itu nggak tahu terima kasih tahu nggak." Ardha menunjuk Anya saat ia mengucapkan kata 'Lo' pada kalimat terakhirnya.

"Katanya kak Ardha denger semuanya? Aku udah maafin Alisha, tapi enggak dengan kembali percaya sama dia. Aku berhak kak karena aku juga orang yang terluka disini. Aku nggak bakal mau deket sama kak Ardha kalau aku tahu kak Ardha cuma pura-pura. Karena nggak ada orang yang mau dibohongi, sekalipun itu demi kebaikan."

Ardha menatap tajam ke arah Anya. "Kalau mamah gue suruh lo dateng ke rumah, jangan mau. Bilang aja sibuk. Gue nggak mau ketemu lo," ujar Ardha. Cowok itu kemudian berbalik dan berjalan menjauh dari Anya. Karena sejak bertemu dengan Anya, Mamah Ardha sudah suka dengan gadis blasteran itu. Katanya, Anya itu baik dan menantu idaman sekali.

Anya menghela nafasnya. "Aku benci kak Ardha, tapi aku juga mencintainya."

🌵🌵🌵🌵🌵

Alisha sengaja tidak makan di kantin. Alisha sengaja tidak ke kelas Kencana. Alisha sekarang sedang duduk di kursi taman milik sekolahnya. Berbekal roti dengan selai coklat yang ia bawa dari rumah.

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang