Selamat Membaca !
🌵🌵🌵🌵🌵
SONTAK pandangan seluruh siswi yang ada di dalam gedung seni tari itu terarah pada Imellia yang membanting pintu gedung seni tari. Wajahnya merengut. Bibirnya cemberut. Ada aura emosi yang terpancar dari gadis berbanda merah muda itu.
"Lo kenapa?" tanya Dita menghentikkan langkah menghentak dari Imellia.
Imellia hanya melirik ke arah Dita lalu meletakkan tasnya dengan kasar di meja kayu. "ARRRGHHH!" Teriak Imellia frustasi.
Siswi yang ada di dalam gedung sontak menatap ke arah Imellia dengan tatapan bingung yang mereka lemparkan. Sedangkan Imellia tidak memperdulikan tatapan mereka.
"Masalah Tama lagi?" tebak Dita. Tatapannya mengintimidasi.
Imellia menatap ke arah Dita yang berdiri di hadapannya. "Dia masih nggak percaya sama lo?" tanya Dita.
"Lo pacarnya. Dia nggak percaya sama pacar sendiri?"
"Gue harus apa? Bilang ke gue biar gue kasih pelajaran tuh cowok!" Dita kesal. Amarahnya berapi-api.
"Udah nggak usah. Lo nggak usah macem-macem, Ta." Imellia menoleh ke kanan dan kiri secara bergantian. "Bantuin gue cari siapa pelaku itu," pintanya.
Dita membulatkan matanya. "Buat apa? Buat apa lo cari tahu siapa pelaku itu? Nggak ada untungnya juga buat lo, Mel."
"Ada, Ta. Bantuin gue," kata Imellia sedikit memohon.
"Apa? Apa untungnya buat lo?"
"Tama bakalan percaya sama gue kalau yang ngelakuin itu bukan gue. Makanya gue pengen cari tahu siapa pelaku itu," jelas Imellia.
"Lo nggak perlu ngelakuin itu, Mel. Lo nggak perlu membuktikan sesuatu yang nggak lo perbuat," ungkap Dita.
"Ta," Imellia menatap ke arah Dita. "Gue sayang banget sama Tama. Gue nggak mau jauh dari Tama. Lo tau kan, Ta. Gue ini sakit. Waktu gue nggak lama lagi." Imellia memohon kepada Dita. Air matanya sudah menggenang.
Sebagai seorang sahabat yang tentu saja sudah kenal dekat dengan Imellia, Dita merasa kasihan. Cewek itu tidak tega melihat sahabatnya seperti ini.
"Gue tahu, Mel. Tapi nggak seharusnya lo kayak gini."
"Gue cuma mau tahu siapa pelaku itu, Ta."
Dita memutar bola matanya. Bingung harus apa. Apa cewek itu harus mengatakan yang sebenarnya kepada Imellia?
Dita tersenyum ke arah Imellia yang sudah seperti orang putus asa. "Gue bantu lo."
Imellia tersenyum. Wajahnya menampilkan penuh harap yang besar terhadap Dita.
"Tapi inget, lo nggak usah terlalu capek dan mikirin hal-hal yang berat. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa."
Imellia memeluk Dita. "Lo emang sahabat gue, Ta. Gue beruntung punya lo," ungkap gadis itu tersenyum haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dari Alisha [SELESAI]
Teen FictionBercerita tentang kisah seorang gadis remaja bernama Alisha. Kepindahannya kembali ke Ibu Kota membuat gadis itu harus berpisah dengan teman-temannya sekaligus membawa cerita baru untuk harinya. Dan hari itu tiba, saat ternyata gadis itu bertemu den...