35. PEKAT

78 16 1
                                    

SELAMAT MEMBACA !

SELAMAT MEMBACA !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

SUASANA hati Alisha sedang tidak baik. Ia tidak jadi menjenguk Anya saat ini. Langkahnya justru beranjak ke tempatnya berdiri saat ini. Menatap dari luar kaca ruangan. Wajah lelaki itu yang begitu khawatir, juga genggaman laki-laki itu yang membuat Alisha semakin tercekat.

 Wajah lelaki itu yang begitu khawatir, juga genggaman laki-laki itu yang membuat Alisha semakin tercekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alisha menyeka air matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alisha menyeka air matanya. Tama sudah marah pada dirinya. Itu artinya cowok itu sudah mulai membuka hati untuk Imellia. Bagus. Harusnya itu jadi hal yang Alisha tunggu-tunggu. Tapi lihat sekarang, gadis itu justru terlihat terluka dengan sikap Tama yang begitu perhatian pada Imellia.

Ia masih diam di tempatnya. Kakinya enggan untuk pergi dari sana. Padahal hatinya sudah tidak karuan di dalam sana. Matanya juga enggan untuk tertutup rapat. Bulir itu terus berjatuhan, tanpa suara. Alisha menahan suara isak tangisnya. Sebisa mungkin, gadis itu menangis tanpa suara. Yang faktanya itu lebih menyakitkan daripada bersuara.

Kata-kata Tama terus berputar di kepalanya. Seolah tidak ingin pergi. Seolah ingin Alisha mencerna kalimat tersebut dalam-dalam.

"Gue kecewa sama lo, Sha." Kalimat itu lagi-lagi berputar dalam kepalanya. Menempati ruang sesak yang ada di dalam sana.

Kecewa...

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang