Ekstra Chapter 1 : Imellia Pitaloka

127 19 0
                                    

SELAMAT MEMBACA !

SELAMAT MEMBACA !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

SUARA jepretan yang berasal dari kamera terdengar, diikuti kilau cahaya flash yang terlihat. Yang bisa dipastikan membuat mata jadi sakit dan harus beberapa kali menyipitkan mata setelah itu.

Di antara keraimaian dan sibuknya orang-orang yang sedang bekerja dan berpose di depan kain berwarna putih itu, di sudut ruangan ada seseorang yang berdiri tegap. Dia adalah Tama.

Imellia memiliki koneksi yang cukup bagus. Terlebih gadis itu sudah kenal beberapa agensi yang menginginkan dirinya sebagai model majalah. Imellia menerima, daripada harus kuliah, katanya. Imellia tidak terlalu tertarik dengan dunia perkuliahan.

"Oke, Imellia kerja bagus untuk hari ini," kata pria paro baya  yang berjalan mendekat ke arah Imellia yang mengenakkan dress berwarna putih susu yang indah melekat di tubuh idealnya. Juga rambut Imellia yang bergelombang berwarna kecokelatan menambah kesan cantik saat melihat cewek itu.

Imellia tersenyum. "Oke, Kak terima kasih."

"Kerja bagus semuanya. Kalian boleh istirahat setelah itu pulang. Kita lanjut kerja lagi besok. Semangat! Semangat!" Semuanya ikut bersorak.

Imellia tertawa, sama seperti yang lainnya. Langkah kaki cewek itu pun menuntunnya menuju ke sudut ruangan yang penerangannya remang-remang. "Udah dari tadi, ya?"

Tama tampak tidak nyaman dengan penampilan Imellia yang cukup terbuka. Cowok itu melepaskan jaket kulit berwarna hitam yang ia kenakan. "Gak bisa, ya, kamu minta pakaiannya yang lebih tertutup dikit?" Cowok itu memakaikan jaketnya ke Imellia.

Imellia justru tersenyum mendengar omelan Tama. Cewek itu mengeratkan jaket Tama ke tubuhnya. "Ih perhatian banget pacarku ini," goda Imellia.

"Kamu gak risih apa dilihatin kayak gitu sama yang lain? Terutama yang cowok-cowok."

Imellia menoleh ke sekeliling. Melihat para pekerja lainnya yang sedang beres-beres. "Enggak. Biasa aja."

Imellia menyeringai. "Bilang aja kamu cemburu mereka lihatin aku kayak gitu."

Tama menarik lurus sudut bibirnya. "Udah selesai, kan? Langsung pulang atau makan dulu?"

"Tapi kamu ganti baju dulu. Aku gak mau kamu pakai baju terbuka kayak gitu," Tama menambahi.

Imellia mengangguk antusias. "Iya-iya. Aku ganti dulu, ya. Kamu tunggu sini."

🌵🌵🌵🌵🌵

"Katanya mau makan? Kok malah berhenti di sini? Kamu mau ngapain? Kamu ketilang?" Imellia cemberut di tempatnya. Dengan helm yang masih terpasang di kepalanya. Gadis itu menoleh ke samping kanan dan kiri secara bergantian. Memperhatikan tempat yang kini ia pijak.

"Tam?" Imellia menyenggol lengan Tama. Tama sudah melepas helmnya. Cowok itu masih diam. Tangannya bergerak mencari pengait helm di bawah leher milik Imellia. Hendak melepaskan kaitan helm tersebut.

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang