19. Langit Cerah, Hatimu Mendung

83 29 1
                                    

Selamat Membaca !

Selamat Membaca !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

SORE itu berakhir dengan perasaan yang sama pada beberapa hari yang lalu. Perasaan cemburu tanpa status yang Alisha rasakan. Alisha ini siapa? Dia nggak berhak cemburu dengan Imellia yang dekat-dekat Tama.

Alisha berjalan melewati koridor sekolahnya. Gadis itu berjalan menuju ke arah toilet perempuan.

Alisha masuk dan berdiri di depan kaca yang besar, yang menempel di dinding. Tubuhnya ia sandarkan pada wastafel yang ada di depannya.

Dari apa yang terjadi beberapa hari lalu, Alisha sempat bingung sebenarnya. Tama yang selalu memberikan kode nggak jelas ke Alisha. Alisha yang berusaha menjauhi Tama, tapi keadaan selalu mempertemukan mereka. Apalagi, bunda Netta yang sering menyuruh Alisha untuk menemani Tama. Alisha juga bingung sama dirinya sendiri, bukannya harusnya dia melupakan Tama? Bukannya salah mendekati orang yang sudah punya kekasih?

Alisha terlalu asik dengan dunianya, sampai gadis itu tidak menyadari kalau disebelahnya ada gadis berkacamata yang rambutnya di kepang dua. Kencana.

"Kamu kenapa Al?" tanya Kencana. Tangannya bergerak membenarkan kacamatanya yang merosot.

Alisha menoleh ke samping kanan. Ada Kencana yang sedang menatapnya. "Lo disini Na? Sejak kapan?" tanya Alisha balik.

"Udah dari tadi. Waktu buka pintu aku lihat cewek kok kayak kamu eh iya ternyata bener kamu makanya aku samperin. Kamu lagi ada masalah Al?"

Sejak pertemuan Kencana dan Alisha hari itu. Sejak Alisha semakin sering datang ke Rumah Warna, mereka jadi lebih dekat namun tak sedekat kelihatannya.

"Gue nggak apa-apa kok Na santai aja." Alisha menutupi kebohongannya dengan seulas senyum yang mengembang di wajahnya.

"Beneran nggak apa-apa?"

"Iya."

"Oke." Kencana hendak berjalan pergi menuju kelasnya tapi ia terfikirkan sesuatu. "Ke kantin bareng yuk Al mau nggak? Kalau kamu nggak mau ya nggak apa-apa aku udah biasa juga sendirian."

"Kebetulan gue nggak bawa bekal hari ini. Yuk lah masa gue nolak."

Mereka berdua berjalan menuju ke arah kantin yang jaraknya nggak begitu jauh dengan toilet. Hanya melewati ruang laboratorium kimia bawah dan melewati ruang laboratorium fisika bawah mereka akan sampai pada kantin yang sedang diserbu ratusan manusia yang kelaparan.

"Lo emang biasa sendiri itu gimana maksudnya?" tanya Alisha. Mereka sudah mendapat tempat duduk. Tempat duduk di pojok kantin yang tersisa.

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang