28. MENYELAM & TENGGELAM

85 36 9
                                    

Selamat Membaca !

Selamat Membaca !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

PANDANGAN Tegar jatuh pada seorang siswi yang sedang berjalan ke arahnya.

"Dicari temen lo, tuh," kata Tegar. Menunjuk cewek berkacamata itu dengan dagunya.

Alisha mengikuti arah pandang Tegar. "Kok lo tau kalau dia temen gue?" tanya Alisha.

"Trus kesini nyariin siapa kalau bukan lo? Gue?"

Alisha terkekeh. "Lo diem-diem perhatiin gue sama Kencana, ya?" tanya Alisha menatap Tegar dengan pandangan mengintrogasi.

Tegar hanya menatap Alisha.

"Al," panggil Kencana. "Aku ikut seneng karena nama kamu udah bersih lagi. Selamat, ya," ucap Kencana tersenyum sumringah ke arah Alisha.

Alisha ikut tersenyum. "Iya gue juga seneng. Gue udah nggak jadi bahan omongan satu sekolah lagi."

Kencana mengarahkan pandangannya ke arah Tegar yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua. Lalu satu alisnya terangkat. "Kamu kenal dia?" tanya Kencana.

"Tegar?"

Kencana mengangguk.

"Temen SD aku, Na," jelas Alisha. Kencana mengerti, gadis itu ber-oh ria.

Tegar berdiri dari duduknya. Alisha sontak menoleh ke arah cowok berpostur tubuh tinggi itu. "Lo mau kemana?"

"Ngerokok," jawab cowok itu.

"Nggak sayang sama paru-paru lo?"

Tegar tidak menanggapi pertanyaan Alisha. Cowok itu melenggang pergi dengan wajah yang sebisa mungkin menahan senyum.

"Sekarang kelas kamu jauh dari aku," kata Kencana.

"Yang penting, kan, masih satu sekolah, Na."

Kencana mengangguk. "Kamu udah makan?"

"Kenapa? Mau ngajak ke kantin, ya?"

Kencana nyengir.

"Yaudah ayok!" Alisha menggaet tangan Kencana. Dua siswi itu berjalan menuju kantin sekolah yang bisa dipastikan sedang ramai.

🌵🌵🌵🌵🌵

"Lo masih marah sama gue, Sha?" Tama menatap ke arah Alisha.

Alisha yang sedang asyik duduk sembari mengawasi anak-anak itu pun menoleh ke sumber suara.

"Lo maunya gimana?" tanya Alisha balik.

"Baikkan," ucap Tama mengajukan jari kelingkingnya tepat di depan wajah Alisha.

Alisha mengabaikan jari kelingking Tama. "Iya udah gue maafin."

Tama ikut duduk di seblah Alisha. "Lo pasti penasaran kenapa gue nggak pernah cerita ke Bunda soal Imellia."

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang