17. Alisha Bukan Anya

80 29 0
                                    

Selamat Membaca !

Selamat Membaca !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

ANYA turun dari motor Ardha yang sudah berhenti di depan gerbang rumahnya yang berwarna hitam. Gadis yang masih mengenakan seragam sekolahnya yang dibalut swetter berwarna merah maroon itu berdiri tepat di depan Ardha yang masih duduk di atas motor hitamnya.

"Makasih ya kak. Anya jadi ngerepotin gini," kata Anya merasa tidak enak. Lagian ini sudah malam. Ardha memang selalu pulang malam ketika latihan.

"Nggak apa, santai aja." Ardha mulai menyalakan mesin motornya karena tadi sempat ia matikan.

"Udah malem banget Kak. Kak Ardha nggak takut?"

"Takut?"

"Iya. Ini udah malem banget. Anya takut kak Ardha kenapa-kenapa."

"Sorry, Nya, tapi selain sama Tuhan dan orang tua gue, gua nggak takut sama apapun."

"Yaudah Kak, hati-hati. Jangan ngebut-ngebut ya," pesan Anya.

Ardha tidak menjawab. Cowok itu melaju sampai tak terlihat lagi oleh Anya yang masih diam disitu memperhatikan kepergian Ardha.

Ardha, suasana jalanan yang sepi, angin malam yang dingin, dan motornya yang melaju kencang. Pikirannya runyam setelah beberapa menit lalu melihat pemandangan tidak mengenakkan buat dirinya.

"Apa ini alasan Alisha nggak bisa terima gue? Apa dia cuma bohong kalau dia harus menjaga perasaannya Anya?" Ardha berucap pada dirinya sendiri.

"Lo sialan, Al. Lo sialan karena udah buat gue uring-uringan kayak gini. Kenapa saat gue mulai mencintai seseorang, perasaan gue nggak berbalas? Kenapa? Arghghg!!!"

Keadaan Ardha saat ini benar-benar sudah tidak terkondisikan. Sementara cowok itu semakin ugal-ugalan mengemudikan motornya. Matanya tidak fokus pada jalanan yang makin malam makin gelap, apalagi pencahayaan jalanan yang dilewati Ardha hanya remang-remang.

Ardha mengerem motornya mendadak sekuat yang ia bisa saat melihat cahaya mobil yang akan menyebrang. Namun, Ardha terlambat bereaksi sehingga sekuat apapun motornya ia coba rem akan tetap kalah dengan laju motor yang sebelumnya sangat kencang. Motor Ardha menabrak badan mobil bagian samping, motornya terjatuh, dirinya terhempas ke jalanan begitu kuat hingga dirinya menjadi tak sadarkan diri. Mobil berwarna putih itu rusak bagian samping sedangkan Ardha luka parah dan motornya rusak bagian lampu, kaca spion dan bagian lain yang lecet lumayan parah.

🌵🌵🌵🌵🌵

Pukul setengah empat sore Alisha sudah berkumpul di gedung olahraga Indoor SMA Bina Harapan. Hari ini, gadis berkucir kuda itu akan menjalani latihan ke tiga puluh satu untuk mempersiapkan Pertandingan Basket di SMA Saraswati. Nggak hanya pertandingan basket saja, setiap tahun SMA itu selalu mengadakan perlombaan terkhusus pada bidang keolahragaan. Jadi, macam-macam bidang olahraga akan di perlombakan.

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang