Chapter 2✔

19.6K 846 64
                                    

Happy Reading.

____________________

Sore ini Audie akan pergi ke Markas, tak ada satupun anggotanya yang tau bahwa ketuanya ini sedang diIndonesia.

"Lo mau kemana dek?" tanya Andre saat melihat Audie turun dengan pakaian serba hitam dengan masker dan topi hitam pula.

"Jalan jalan bentar."

"Terus kenapa harus hitam hitam gitu," curiga Andre.

"Yaelah, lo kaya kaga tau warna favorit gue apa," jawab Au santai.

"Setau gue dulu lo suka banget sama pink deh."

"Iya dulu, dah ya bang berangkat dulu," pamit Audie sambil mencium pipi Andre dan berjalan menuju pintu depan.

"Jangan malem malem pulangnya," peringat Andre.

"IYA!" teriak Audie saat sudah jauh.

SKIP MARKAS

"Gak ada yang berubah," gumam Audie lalu masuk ke dalam markas yang penjagaannya sangat ketat.

"HEI! SIAPA KAMU BERANI MASUK KE MARKAS KAMI" teriak salah satu anggota Rose gold.

"Ada urusannya denganmu?" tanya Au dingin.

"Ini wilayah kita! Orang asing tidak boleh masuk kesini!"

"Lalu?"

"Kurang ajar! Serang!"

Mereka menyerang Audie dengan tangan yang membawa pedang, sementara Audie dengan tangan kosong.

"APA APAAN INI! BERHENTI!" bentak seorang cowok dengan muka khas bangun tidur nya.

"Ini boss, ada yang berhasil masuk ke markas kita," ucap salah satu anggotanya sambil menunjuk Audie.

"Si- AU YA AMPUN ABANG KANGENNNN!" teriak si cowok itu lalu berlari dan memeluk Audie erat.

"le-pasin ban-g, ses-ek," ucap Au terjeda jeda sedangkan Sicowok itu hanya cengengesan lalu melepas pelukannya.

"Kalian anggota baru, jadi. Ini adalah ketua sekaligus pendiri gangster ini," jelasnya kepada anggota baru itu.

"Maafkan kami ketua, kami tidak tau jika itu anda," ucap mereka serempak sambil menunduk takut.

Audie menangguk.

"Ada apaan lo ke indo dek?" tanya sicowok ini

"Kenapa? Gaboleh?"

"Gak gitu elah, masuk dulu ayo. Ada yang mau abang kasih tau," kata cowok tsb lalu menarik tangan Au

"Bangsat! Jangan narik narik juga kali!" geram Audie.

"Jangan manggil gue bangsat, nama gue itu Satya Rafasya Aditama. Panggil bang Satya bukan Bangsat," kesal Satya panjang lebar.

"Serah gue lah," balas Au lalu masuk ke ruangannya, meninggalkan satya yang  berdecak kesal

"Mau bilang apaan?" tanyanya.

"Ada yang berkhianat," ucap satria singkat padat jelas.

Seketika wajah Audie menjadi lebih datar, namun setelahnya senyum manis terbit diwajah cantiknya.

"Dimana orangnya?"

"Udah diruangan sih." Audie mengangguk.

"Oke, mari kita bersenang senang," ujar Au bahagia sambil mengambil pedang kesayangannya lalu turun keruang bawah tanah, tempat dimana sipenghianat itu akan menghembuskan nafas terakhirnya hari ini juga.

Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang