Chapter 10

13.3K 662 72
                                    

HAI
Vote Dulu Avv
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Happy Reading♤

_____________________

"Bang,gue bareng sama lo," ucap Audie saat mereka keluar dari pintu mansion

"Iya."

💥

"Pagi Audie," sapa Arka saat Audie berjalan santai dikoridor yang lumayan ramai.

Audie diam tak menoleh maupun menjawab,namun itu tak membuat seorang Arka putus asa.
Dia akan terus mengoceh sampai Audie membalasnya.

"Lo tau gak Au?kucing tetangga gue jatoh diselokan tadi pagi,karena gue baik gue tolong deh!eh gue malah kena cakar,nih,"cerocos Arka sambil memperlihatkan bekas cakaran kucing tadi yang lagi lagi tak dipedulikan oleh Audie.

"Lo mau kemana?kelas kelewatan tuh!mau ke taman ya?" tanya Arka dan hanya dilirik sebentar oleh Audie.

"Au Au Au! jawab elah,gue udah nyerocos daritadi gak lo respond respond deh,sakit hati gue tuh!" Audie menghembuskan nafas kasar,sejak Audie keluar dari mobil Andre Arka terus mengikutinya dan berbicara tak penting.

"Lebih sakit telinga gue yang panas garagara bacotan lo!" desis Audie memandang Arka tak suka.

"Gak dibales,sekali ditanggepin nylekitnya gak ketulung," guman Arka sedih.

"Lo mau ke taman Au?" Arka memberanikan diri untuk bertanya ke Audie.

"Ya."

Dengan tersenyum lebar Arka menatap Audie dengan mata yang berbinar.

"Gue ik-"

"Gak! gue pengen sendiri!" potong Audie lalu berjalan cepat menuju Taman,meninggalkan Arka yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Gue pasti bisa dapetin lo Au."

💥💥

Ditaman belakang sekolah Audie hanya duduk dikursi yang bercat putih,diam tanpa memutar musik ataupun membaca buku,hanya memejamkan matanya.
Audie suka tempat yang sepi,sepi damai dingin dan gelap.

Merasa ada seseorang selain dia disini,dia membuka matanya yang didepannya Lauren berdiri dengan pisau yang siap menikamnya.

Dengan gerakan cepat Audie menghindar,menendang tangan kanan Lauren yang membuat pisau itu jatuh dan menendang perut Lauren tanpa merasa kasihan.

Kali ini Lauren sendiri,tidak dengan babu babu nya yang biasanya setia berada dibelakangnya.

"Sudah kukatakan,jika tak bisa bermain pisau jangan menyentuhnya," ucap Audie tenang dan mengambil pisau yang terjatuh tadi.

"Mau apa lagi?" Lauren memandang Audie tak suka

"GUE GAK SUKA LO DEKET SAMA ARKA!DASAR GANJEN! GAUSAH LO DEKETIN ARKA GUE!" bentaknya penuh emosi

"Well,gue juga gak suka sama Arka lo! dia yang ngedeketin gue,gue rasa mata lo masih sempurna buat liat siapa yang ngedeketin dan siapa yang dideketin!" balas Audie santai sambil menatap Lauren remeh

"Lagipula,jika pria itu waras dia tak akan mau bersanding dengan jalang sepertimu!" lanjutnya yang membuat Lauren naik pitam

"Maksud lo apa bilang gue jalang?! yang jalang itu elo bitch!" sentaknya tak tau malu

"Aku jalang? lalu ini siapa?" Mata Lauren terbelalak melihat foto diponsel Audie,foto dirinya yang sedang berciuman dengan pria disalah satu club indonesia

"Tentu aku tau siapa kamu nona,jalang mahal yang menyamar namanya menjadi Lauren Martin disekolah ini,dan kau tau? sahabatmu Lena itu sudah mati.Unch kasian sekali kau tak punya rekan jalang untuk menggoda laki laki berhidung belang diluarsana!" Lauren terdiam ketakutan

Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang