Budayakan follow dan vote sebelum membaca.
Happy Reading.
I hope you like this chapter.
______________________
Setelah mendapatkan pistol itu, Arka mengarahkannya ke Audie dan bersiap menarik pelatuknya.
"AUDIE AWASS!!"
DOR
DOR
Audie menatap kesal pria disampingnya.
"Lo gak ngebunuh dia kan?" tanya Audie saat melihat Arka memejamkan matanya karena peluru yang bersarang ditangan dan perutnya.
"Dia belum mati, lo gak ada niatan bilang makasih gitu?" balasnya sambil menurunkan masker yang menutupi wajah tampannya.
"Makasih."
"Wahh elo Pan, makasih ya udah nyelametin adek gue," sahut Andre membuat si 'Pan' ini mengangguk.
"Bawa mereka ke markas." Anggota RG mengangguk patuh dan menyeret Arka Selena yang sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Kok lo tau kita disini?" tanya Satya saat semua telah keluar dari gudang itu.
"Gangster lo kan kerjasama sama gangster gue, ya pasti tau lah." Satya mengangguk paham.
Elang bersuara, "Ini kita ikutan ke markas?"
Andre mengangguk dan menatap Audie, "Boleh kan?"
Audie hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lo semobil sama gue," ucap Si 'Pan' ini sambil menarik Audie menuju mobilnya.
"Gue mau sama bang Andre!"
"Andre mau kangen kangenan sama Sisi, lo mau jadi nyamuk diantara mereka?" Audie diam sampai akhirnya tangannya kembali ditarik menuju mobil bmw hitam didepannya.
"Masuk." Audie diam dan masuk ke mobil.
15 menit kemudian, semua sudah sampai dimarkas.
Para anggota yang tadi ikut serta diperbolehkan untuk istirahat, sedangkan Audie, dia masih harus bermain dengan Arka dan Selena.Dia melangkahkan kakinya menuju ruang bawah tanah, ditangannya, dia membawa pistol dan pedang kebanggaan miliknya.
"Kalian istirahat dulu, biar gue yang nusul Audie." Semua mengangguk dan merebahkan diri diruang santai markas Audie.
******
"Siram mereka," ucap Audie ke salah satu Anggota yang berada didalam ruangan gelap bau anyir itu.Byurr
"Akh! Sialan," rintih Arka saat air mengguyur wajah dan tubuhnya membuat luka bekas tembakan peluru diperutnya menjadi perih.
Byurr
"Sshh." Arka menatap Selena yang mulai membuka matanya, "Gue dimana?" tanya Selena.
"Ka, ini dima-" Ucapan Selena terhenti saat melihat Audie duduk dikursi dengan tangan kanan membawa pedang dan tangan kiri membawa pistol.
"Hai," sapa Audie tersenyum sinis.
"Gak cukup lo udah nyiksa gue kaya gini?!" ucap Selena memandang Audie tak suka.
"Gue gak akan pernah cukup buat nyiksa lo," jawab Audie, "Gue gak akan puas buat nyakitin lo, setelah lo ngefitnah gue dan ngebunuh bang Kenzo. Rasa benci gue ke kalian gak akan pernah kurang sedikitpun."
"Jangan lupain soal mereka yang hampir ngebunuh adek gue," sahut seseorang membuat Audie menoleh ke arah pintu yang baru aja terbuka.
"Adek lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Audie is the Queen
Novela JuvenilHIATUS Cerita ini bukan untuk diplagiat. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN] Tentang kehidupan seorang gadis bernama Audie. Hargai jika ingin dihargai. Start: 26 Mei 2020