Chapter 35

8.3K 480 28
                                    

Happy Reading

____________________________

Waktu menunjukkan pukul 8 malam, setelah semua orang dimansion Audie melaksanakan sholat Isya' berjamaan. Mereka berkumpul di ruang keluarga, dengan meja yang penuh camilan dan minuman.

***** Buat yg bilang, hah? Suka bunuh orang, kok sholat?
Hehe, maaf ya. Tapi kejahatan, dosa, dan keburukan ga bisa jadi alasan buat kita berhenti ngelaksanain kewajiban. Semua umat muslim wajib melaksanakan kewajiban mereka. Iya 'kan?
Lama kelamaan orang yang kejam juga bisa tobat kok, hehe. Tunggu aja

Mereka sedang menunggu makanan dari Satya sambil bercakap cakap dan menjahili satu sama lain.

"Au, lo punya bubuk cabai gak?" tanya Alice.

Audie mengangguk. "Ada didapur. Lemari atas, paling kiri."

Alice mengacungkan jempolnya, gadis itu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju dapur.

Sedangkan Andre dkk masih sibuk menonton sinetron di Tv.

Wajah Elang tak terkontrol saat melihat adegan yang menurutnya berlebihan, lambenya sudah bersiap memberikan kata kata mutiara. Setelah roti di mulutnya tertelan sempurna, kata kata meluncur dari mulutnya.

"Lebay banget njir, cuma nginjek tai aja hebohnya bukan main."

"Eh! Lo juga sama aja, cuma nginjek tai kucing aja mulut lo sampe dower gara gara kebanyakan ngumpat!" saut Bayu meledek.

"Ya kan itu konsepnya beda!" bantah Elang.

"Heleh, malu bilang aja kali."

Elang menatap sinis Bayu, tangan bebasnya langsung memukul bahu Bayu yang sedang memakan mie instannya.

Uhuk uhukk

"Dakjal lo Lang!" sungut Bayu dengan wajahnya yang memerah karena tersedak.

Elang tertawa puas, tangannya langsung mengambil semua botol minuman di meja dan menyembunyikannya.

"Minta satu elah! Keburu mati ini!" seru Bayu.

Elang memasang wajah konyolnya, dan menjulurkan lidahnya mengejek Bayu.

"Awas aja, abis ini gue tumis usus lo!" teriak Bayu, pemuda itu berlari menuju dapur untuk mengambil air minum.

"Sembarangan lo Lang, nanti kalo dia mati keselek mie gimana?" tanya Sisi setengah bercanda.

"Ga sampe mati kali, ini bukan pertama kali dia gue ganggu pas makan." Elang menampilkan deretan giginya dan melanjutkan acara nyemilnya.

*

"Tinggi banget!" keluh Alice mencoba mengambil bubuk cabai.

"AIR! GUE BUTUH AIR!" teriak Bayu membuat Alice terkejut, dia berlari menuju kulkas. Saat sampai di dapur, dengan sengaja Bayu menabrak Alice, membuat gadis itu jatuh.

Alice mengumpat kesal, dengan nafas yang menggebu gebu, dia menghampiri Bayu yang sedang minum.

"Apa?" tanya Bayu santai.

Alice tersenyum miring, jarinya menunjuk ke atas.

"Lo tau gak itu apa?" Bayu mendongakkan kepalanya.

Dukk

"AKHH!!" Bayu memegang kakinya yang ditendang oleh Alice.

"Sakit kampret!" ujar Bayu kesal.

"Makanya jangan cari gara gara sama gue!" Alice memutar balik badannya, dia belum sempat mengambil bubuk cabai.

Bayu terkikik pelan saat melihat Alice kesusahan mengambil bubuk cabai dilemari yang tinggi. "Tumbuh tuh keatas, bukan kesamping!"

Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang