Chapter 19

9.3K 596 5
                                    

Penghianat  yang paling berbakat adalah sahabat.
.
.
.
.

6 bulan kemudian...

Audie dkk kini menjadi senior seutuhnya, alias sudah menduduki bangku kelas 12.

Semua berjalan seperti biasa, hanya saja ada yang sedikit berbeda.

Arka yg jarang menghubungi Audie, Ely dan Zilla yang semakin dingin, Audie yang selalu diteror kapanpun itu dan beberapa orang misterius mulai bermunculan.

"Dek, lo ngerasa kalo Ely sama Zilla ngejauh ga sih?" tanya Andre saat mereka ingin berangkat sekolah.

Audie mengangguk, "Ngerasa sih, tapi ya biarin deh."

Andre mengangguk, lalu memasuki mobilnya, kali ini mereka tak berangkat bersama karena Andre ingin menjemput seseorang.

"Gue duluan, jangan ngebut ngebut," ucap Andre dan melesat pergi dari mansion itu.

"Gajanji bang."

SKIP SEKOLAH.

"Au, ke kantin yuk!" Arka datang ke kelas Audie dan langsung menarik tangan Audie lembut.

Namun Audie menepis kasar tangan Arka dan pergi ke kantin sendiri.

Arka menghela nafas kasar dan menusul kekasihnya pergi kekantin.

"Lo mau pesen apa?" tanya Andre saat Audie duduk si meja kantin.

"Jus alpukat aja deh," jawab Audie sambil memainkan ponselnya.

"Gak makan?"  Audie menggeleng, "Masih kenyang."

"Kalian kenapa pada diem diem an terus sih? Marahan?" Bayu membuka suara, tak ada yang menjawab. Hanya deheman dari Zilla yang membuat suasana semakin canggung.

"Au, yang neror lo udah ketemu orangnya?" Audie menyeringai kecil mendengar pertanyaan Bayu.

"Udah."

Uhuk uhukk

Secara bersamaan Ely dan Zilla tersedak yang membuat Bayu dan Elang menatap mereka curiga.

"Kalian kenapa?"

Ely Zilla menggeleng dan pergi meninggalkan kantin dengan wajah yang pucat dan berkeringat, juga tangan yang bergetar hebat.

"Itu dua orang kenapa sih?" Elang heran melihat tingkah Ely Zilla yang semakin hari semakin aneh.

"HEH! LO YANG NAMANYA AUDIE?!" Seorang siswi sekolah lain yang berpenampilan layaknya jalang datang ke meja Audie dan langsung menggebrak meja tak sopan.

Audie tetap diam sambil menikmati jusnya, dia tau siapa orang didepannya ini. Wanita ular yang membuat dia terusir dari Mansion Anderson, wanita ular yang membuat dia dibenci dan membenci orang tuanya sendiri.

Namun, Audie senang, dengan kedatangan jalang ini, korbannya akan bertambah.

"KALO DITANYA ITU JAWAB BEGO!" sentaknya yang mampu membuat Andre tersulut emosi.

"Oh, Bang Andre, ngapain disini? Masih kuat buat sekolah ternyata, gue kira lo udah jadi gelandangan." Andre berjalan mendekat dengan mata  mengkilat penuh amarah yang mampu membuat Wanita ular ini melangkah mundur.

Plak!

Andre menampar keras pipi perempuan didepannya,  tak peduli jika dia perempuan. Percayalah, siapapun yang berani membentak dan melukai Audie, nyawanya dalam bahaya.

"Berani lo ngebentak adek gue?"  Suara berat itu mampu membuat seisi kantin merinding, kecuali Audie.

"Kenapa harus takut? Orang miskin kaya kalian pantes dibentak!" jawabnya Angkuh tak tau malu yang membuat seisi kantin tertawa karena ucapannya.

Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang