Audie is the Queen

Chapter 4✔

Andre👆

Vote dulu.

Happy Reading♡

______________________

"Dek, lo sekolah dimana pas diamrik?" tanya Andre dengan pandangan yg tak teralihkan dari ponselnya.

"Harvard," balas Audie singkat.

"WHAT!! YANG BENER LO?!" teriak Andre tak percaya yang tak sengaja menjatuhkan ponsel sultannya.

Kening Audie berkerut saat melihat reaksi kakaknya yang menurutnya berlebihan, "Kenapa?" tanyanya santai.

"Masa lo sekolah di harvard sih, kan harusnya lo masih SMA," ucap Andre yang masih tak percaya.

"Gue dah lulus Kuliah," balas Audie santai sambil memakan keripik singkong nya.

Seketika mata Andre melotot, "Yang bener? Lo gak becanda kan dek? Kita kan masih seumuran! Masa lo duluan sih yang lulus! Abang aja masih kelas 11," cerocosnya membuat Audie menatap Andre jengah.

"Yaelah, mau gue lulus pa kagak juga yang penting kita masih seumuran," balas Audie.

"Lagian gue mau sekolah lagi di AN school," lanjutnya.

"Pokoknya lo harus satu kelas sama gue. Titik!" tekan Andre

"Iyaiya."

Sedangkan disisi lain.

Sisi disibukkan dengan berkas berkasnya, hari ini dia sangat sibuk.

"Lena! Bawakan teh untuk saya sekarang!" perintahnya lewat telefon

"Baik bu," ucap Lena patuh

5 menit kemudian..

Tok tok tok

"Masuk!" perintah Sisi.

"Ini bu teh nya," ucap Lena sambil meletakkan gelas berisi teh di meja kerja Sisi.

"Terimakasih, kamu boleh pergi," balasnya yang diangguki Lena.

Tanpa rasa curiga, Sisi meminum teh nya lalu tak lama kemudian badannya lemas,  mata yang semakin tertutup lalu terjatuh kelantai.

Dia pingsan.

Jangan lupakan Lena yang masih berada di luar pintu ruangan Sisi, melihat atasannya tergeletak dilantai dia tersenyum licik dan masuk untuk mengambil berkas penting perusahaan AN ini.

"Aish! Dimana dia menyembunyikan berkasnya!" frustasi Lena sambil mengacak acak laci meja Sisi.

"Gotcha! Ketemu!!" serunya, "Dengan berkas ini  gue bakal punya harta yang melimpah!" lanjutnya sambil tersenyum licik.

Dorr

"AAKKH!!" jerit Lena saat merasakan tangannya tertembak

"Ingin mencuri berkas ku eh?" tanya Audie tenang namun menusuk.

"Mau apa lagi lo bocah cilik! Ini bukan urusan lo!!" sentak nya sambil menahan rasa sakit ditangannya.

"Tentu ini urusanku jika menyangkut perusahaan ku," balas Audie santai sambil memutar mutar pistol nya.

"Hahah! Perusahaan lo? Jangan ngimpi!" ucap Lena tak percaya.

"Tentu aku sedang tidak bermimpi nona, kau bisa melihat nama yang tertera di berkas yg tak pernah publik lihat itu  bukan?"

Dengan tangan yang gemetar, Lena membuka berkas tersebut dan melihat nama CEO perusahaan yang ingin ia jatuhkan ini.

"Audie Nathalie, gadis tujuh belas tahun yang kau bilang bocah dan jalang kemarin? Masih ingat?" ucap nya yang mampu membuat Lena ketakutan.