Chapter 43. Elang, Zilla, Bayu dan Alice.

2.1K 149 14
                                    

Part ini pendek, khusus buat Elang, Zilla, Bayu sama Alice.
Buku yg ada outline cerita ini lupa narohnya, belum ketemu, hehe..
Jadi up buat ngobatin yang kangen sama ni cerita. Xixi

Happy Reading

»»——⍟——««

"Gak jadi reuni?" Zilla menggeleng pelan, sambil tersenyum canggung.

"Kenapa?"

"Mereka bawa pacar baru, kalo gue dateng sendiri yang ada diledekin." Elang terkekeh pelan, ada ada saja.

"Makasih," ucap Elang tulus.

Zilla mengerutkan keningnya tak faham.

"Kalo lo gak datang, mungkin perjodohan ini tetep lanjut."

Zilla tertawa kecil, "Apa hubungannya sama gue, coba?"

"Jahat banget ya calon lo, udah dijodohin sama cogan malah kabur."

"Dia takut sama pawangnya gue," balas Elang sambil menepuk dadanya bangga.

"Siapa?"

"Lo, Zilla Sakhila."

⋇⋆✦⋆⋇ 

3 hari setelah batalnya perjodohan Elang.

"Mah, Yah. Elang keluar dulu, ya!" teriak Elang dari lantai bawah. Sudah dapat dipastikan orangtuanya masih sibuk ber Uwu ria, terbukti dari respond Ayahnya yang singkat dan ngegas.

"MONGGO!"

"Dih, udah tua demen banget ngegas sama anak sendiri."

"Gue ganteng gini. Pantes Zilla pensiun jadi playgirl. Cowoknya aja LAKIK gini."

Puas memuji diri sendiri, laki laki itu mengegas motor besarnya menuju mansion si Kembar. Akhir akhir ini teman temannya rutin menginap di kediaman si Kembar. Katanya biar hemat pengeluaran, buat nikah besok.

"WOI BAYU!!"

Motor berwarna biru tua itu sempat oleng, bunyi geplakan tersengar estetik ketika cewek yang dibonceng Bayu menggeplak helmnya keras.

"Lo bisa bawa motor ga si!?"

"Salahin tuh yang ngagetin gue!" dumel Bayu malas.

"Wih, bau bau pdkt nih. Porotin aja Lice, biar dia miskin!"

Alice memasang wajah sinis. "Gue punya duit sendiri, males banget morotin ni anak."

"Gatau diri banget lo!"

"Sombong amat lo mentang mentang gue nebeng. Turunin, biar gue sama Elang!!"

"Gak. Lo mau jadi PHO?!"

"Nebeng doang anjrit, gue berasa bonceng sama setan kalo sama lo." Bayu melotot tak trima, justru menaikkan kecepatan motornya hingga Alice hampir terjungkal.

"Pelan pelan su!"

"GELUD TEROS, NANTI JATUH CINTA MAMPUS LO BERDUA!!"

"Lo diem deh, ucup. Duluan aja sono, sepet mata gue liat muka lo!"

"HALAH, BILANG AJA MAU PDKT!!"

"LICE, LO KUDU KUAT MENTAL KALO DEKET TUH SILUMAN KODOK. KENTUTNYA BAUK!"


⋇⋆✦⋆⋇ 

"Yang ciwi pada dimana?"

Andre menatap Elang sekilas, "Di dapur. Paling juga lagi ghibah."

"Cewek gue disana juga?" Andre mengangguk sekilas.

"Zilla!" Zilla menoleh, menaikkan sebelah alisnya. Dan menatap paper bag yang diberikan Elang.

"Apaan ni?"

"Desain undangan nikahan kita, kata Bunda disuruh milih mana yang paling lo suka."

Zilla melotot, "Hah?"

"Lo mau ngawinin temen gue?" tanya Ely dengan wajah kagetnya.

"Becanda, serius amat sih lo." Zilla bernapas lega, kirain beneran. Kalo beneran juga gapapa, sih. Eh?

"Buku?" Elang mengangguk.

"Itu Buku bikinan gue sendiri, khusus buat lo. Butuh 1 bulan bikinnya. Buka aja kalo dikamar. Banyak poto aib lo soalnya!" Elang cekikikan, sedangkan Zilla memasang wajah jengkelnya.

"Awas aja kalo ada poto gue yang teler abis mabok dibus!" Zilla menyipitkan matanya garang.

"Kayanya ada, poto pas lo ileran juga ada," balas Elang santai.

"Ck. Gue yang malu, Lang!"

"Ngapain malu? Gue gabakal ilfil, kok. Mana mungkin gue ilfil sama calon ibu dari anak anak kita besok!" Elang menaik turunkan alisnya tengil.

Sedangkan Ely lebih memilih untuk enyah dari dapur, pemandangan yang membuat matanya sepet. Tolong hargain kehadiran para jomblo disini.

Udah jomblo, korban halu, korban virtual, korban ghosting lagi. Nih, kaya yang lagi baca





Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang