Happy Reading. Maaf nunggu lama.
___
Pipi Elang memerah saat Ely menamparnya kuat kuat. Bahkan laki laki itu meringis pelan sambil memegangi pipinya. Namun, bagaimanapun juga. Dia pantas mendapatkan tamparan ini.
"Kalo lo udah dijodohin, ya jangan deketin sahabat gue sialan!" bentak Ely dengan wajah yang memerah.
"G-gue minta maaf."
Ely yang masih tak percaya, jika Elang benar benar dijodohkan mengangkat tangannya untuk menampar Elang, lagi.
"Tunggu!" ucap Audie membuat tangan Ely yang teruyun berhenti seketika.
"Jangan kebawa emosi, biar gue yang ngurus ini." Mau tak mau, Ely harus mengangguk. Dan duduk di tempatnya semula.
"Bukannya lo dulu udah dijodohin sama Zilla?"
Pertanyaan Audie mampu membuat suasana menjadi hening dan canggung.
"Waktu itu, gue nolak perjodohannya."
Ely menatap Elang penuh benci. "Bukannya lo sayang sama sahabat gue? Kenapa lo malah nolak?!"
Elang mengangkat kepalanya dan membalas tatapan tajam Ely. "Gue kebawa emosi, dan asal lo tau! Gue dijodohin sama Zilla saat kejadian lo pada ngekhianatin kita dan mihak Selena!"
Kali ini, Ely yang terdiam. Jika di fikir kembali, dia juga salah telah memihak Selena hanya karena dia mengancam keluarganya.
"Oke, gue minta maaf."
Setelah beberapa saat hening, Elang kembali bersuara. "Tapi gue udah bilang ke Zilla, kalau gue di jodohin. Gue kira dia udah bisa ikhlas, jadi kita fine fine aja."
"Lo udah pernah bilang ke Zilla?" Elang mengangguk.
Beberapa hari yang lalu, Elang dan Zilla memang sempat berbicara 6 mata karena 2 mata lainnya milik kucing Audie. Mereka hanya saling bercanda satu sama lain di rooftop mansion Audie, namun tak lama kemudian. Elang mengatakan, ibunya menjodohkannya dengan wanita pilihannya. Sedangkan Zilla? Dia tak memberi respon apapun, justru dia mengalihkan pembicaraan dan bercanda seolah Elang tadi hanya bercanda.
Karena hal itu, Elang jadi berfikir jika Zilla baik baik saja dan setuju, mereka menjalin hubungan pertemanan seperti biasa. Namun entah kenapa, saat Elang mengatakannya lagi, tadi. Zilla mendadak murung dan pergi ke kamarnya.
"Gue gatau, kenapa dia tiba tiba sedih. Padahal gue udah sempet bilang ke dia," ucap Elang heran.
"Biarin dia sendiri dulu, sekarang udah malem. Gue mau ke kamar juga."
"Eh Au, Refan mana?"
"Dia molor dikamar gue," balas Audie.
"Ohh, lo pada mau tidur barengan?" tanya Satya dengan wajah konyolnya.
"Usir lah, suruh dia ke kamarnya sendiri. Ribet amat hidup lo."
******
"Hari ini jamkos kan?" tanya Andre dan diangguki teman temannya.
"Ke kantin aja gimana?" usul Bayu.
Mereka semua mengangguk dan pergi menuju kantin, kecuali Zilla, Audie, Refan dan Satya.
"Ada apa?"
"Tika sama Vita mau ngasih tau kita."
5 menit menunggu, Tika dan Vita datang dengan nafas yang tak beraturan.
"Wulan udah sekolah lagi?"
Keduanya mengangguk.
"Jadi, apa rencana dia?" tanya Zilla.
Tika membuka suara. "Gue gatau pasti, tapi yang jelas. Kali ini dia bener bener gencar banget pengen nyelakain Audie."
Sedangkan Audie yang sibuk dengan ponselnya langsung menoleh. Matanya seolah bertanya 'apa?'.
"Wulan Au."
Audie mengangguk paham, dan mengacungkan jempolnya santai.
"Kok lo nyantai banget sih?" tanya Zilla penasaran.
"Terus gue harus gimana Zill? Teriak minta tolong dihalaman sambil sebut nama doi?"
Zilla tersenyum kikuk. "Y-ya gagitu juga."
"Terus lo mau pake cara apa biar Wulan kapok?"
"Gapake cara apa apa."
Zilla menghela nafas pelan. "Maksud gue, rencana lo apa buat nangkep si Wulan? Gue rasa dia udah makin keterlaluan."
Audie sempat berfikir sebentar. Zilla, Tika dan Vita terus menatapnya sedari tadi. Sedangkan Refan dan Satya sibuk dengan ponsel miring mereka.
"Rencana gue? Ya gitu deh. Tunggu aja, tanggal mainnya."
Tbc
Part plg sedikit, cm ada 500an kata. Maaf ya, telat up.
Grgr korona, sekolah jadi daring. Gara gara daring otakku jd makin kopong, buntu. HahaChapter 37 udh siap tinggal diketik. Tq yg msh setia nunggu.
ILYSM
KAMU SEDANG MEMBACA
Audie is the Queen
Novela JuvenilHIATUS Cerita ini bukan untuk diplagiat. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN] Tentang kehidupan seorang gadis bernama Audie. Hargai jika ingin dihargai. Start: 26 Mei 2020