Vote dulu.
Happy Reading.
♡_____♡_____♡______♡______♡
"Bang, lo sekolah dimana selama ini?" tanya Audie saat dia dan Andre bersantai diruang tengah.
"Sebelum gue minggat sih di Anderson School, tp abis itu pindah ke AN school," jelas Andre.
"Kok pindah?" tanya Audie.
"Gue gakmau satu sekolah sama dia!" kesal Andre membuat Audie mengangguk.
"Masuk AN school nya lo bayar pakek apa?Disana kan mahal." Audie kembali bertanya.
"Bayar ya? Pake tabungan gue hasil balap sih, cukup buat ngebayar sekolah mah," jawab Andre yang diangguki Audie.
"Terus lo tinggal dimana? Kok kemaren dipinggir jalan gitu?" tanya Audie lagi.
"Dirumah pakde, kemaren gue dijalan nyari kerjaan kecil kecil an krena duit abis sama ponsel gue dah gue jual. Kagak nemu terus pulangnya kena royok preman," jelas Andre.
"Lo banyak tanya ya hari ini," lanjutnya terkekeh sambil mengacak acak rambut Audie.
"Kan nanya doang." Andre tersenyum.
"Pakde belum tau kalo lo sama gue sekarang?"
"Belum, hp yang lo kasih blm gue isiin nomor nya pakde," balas Andre.
"sini!" ucap Andre dan menyuruh Audie tidur dipangkuannya.
"Tidur dulu, gue tau lo tidur nya jam 3 pagi tadi," lanjutnya
Sedangkan Audie hanya mengangguk mengiyakan.
.
.
.Drrtt drrtt
Karena terganggu, Audie membuka matanya dan melihat kakanya tidur dengan posisi masih memangkunya. Lalu melihat ponselnya yang menyala dengan nama 'Kak sisi', ia setelahnya mengangkat telefon tersebut.
"Hallo, dek ada waktu gak?" tanya sisi To the poin.
"Ada, knp?"
"Ke kantor ya, ada yang harus ditandatangani," ucap Sisi.
"Oke."
Perlahan Audie bangun dan kekamarnya untuk bersiap siap, lalu kembali turun untuk berangkat dan membangunkan kakaknya.
"Bang, gue mo pergi dulu, pindah kekamar sana," ujarnya sambil membangunkan abangnya.
"Mau kemana emang?" tanya Andre setengah sadar.
"Kantor," jawab Au singkat
"Yaudah, hati hati. Jangan lupa pulang bawa makanan."
"Oke."
AN Company
"MAKSUD LO APA NYIRAM BAJU GUE!! ORANG MISKIN KAYA LO GAK BISA NGEGANTI BAJU GUE PAKE GAJI LO YANG PAS PAS AN!!!"
Saat masuk ke kantornya, dia sudah disuguhi pemandangan yaitu karyawannya dibentak oleh seorang em... Jalang mungkin?
Semua menunduk saat melihat ke arah boss mereka yang tiba tiba datang kecuali dua wanita tadi.
Btw posisi audie sbg CEO AN company disembunyiin,gaada yang tau kecuali karyawan lamanya.
"Jaga sikap anda nona!" tegur Audie dingin
"Lo siapa hah berani negur gue! Lo tuh cuma anak kecil!!" sentaknya sambil menatap ke arah Audie.
"Lalu kenapa jika saya anak kecil?" pancing Au yang sukses membuat wanita ini naik pitam.
"Bocah kaya lo gapantes masuk ke kantor ini! Kantor ini punya gue!" angkuhnya yang sudah pasti berbohong dan sukses membuat karyawan lain menahan tawa.
"Oh iyakah? Setau saya kantor ini dipimpin oleh gadis berumur 17 tahun, bukan 35 tahun," ucap Audie yang mampu membuat dia diam membeku, "Kenapa diem? Malu karena ketauan bohong?"
"Lo! Dasar jalang kecil!! Pergi lo dari sini!!" serunya
"Saya datang kesini untuk bertemu dengan kak Sisi, bukan bertemu dengan mu!" balas Audie lalu dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Sisi.
"Turun sekarang atau karyawan ini akan kubunuh dalam hitungan detik," ucap Au dingin yang mampu membuat wanita ini merinding ketakutan.
"Ada apa ini?" tanya Sisi ketika sampai dilantai bawah
"Ini bu, ada jalang kecil yang sembarang masuk ke kantor kita," ucap wanita tadi sambil menunjuk Audie.
plakk
"MAKSUD KAMU APA MENYEBUTNYA JALANG KECIL!!" bentak sisi sambil menampar pipi wanita tadi.
"Ta-tapi benar kok bu, dia memang jalang," balas wanita itu dengan tubuh yang gemetar.
"Jalang? Apa anda sedang menyebut diri anda sendiri jalang? Sinting!" ucap Audie
"Urus karyawanmu ini," lanjutnya lalu pergi ke ruangan pribadi miliknya.
"Lena! Saya sudah bilang berapa kali! Jika masih ingin bekerja disini pakai pakaian yang sopan! Jangan menindas yang lain! Baru 2 minggu kerja sudah membuat banyak masalah! Ini kesempatan terakhir, jika kamu berbuat kesalahan lagi angkat kaki dari sini!" sentak Sisi.
"Ma-maaf bu, saya janji akan berubah," ujarnya takut sambil menunduk.
"Kembali ke tempatmu!" Lena mengangguk dan berjalan cepat menuju mejanya.
"Maaf ya dek, kakak udah ngasih peringatan berulang kali sama dia, tapi ttp gak berubah," ucap sisi saat masuk ke ruangan Audie.
"Hm,berikan berkasnya," balas Audie, "Hanya ini?" lanjutnya yang diangguki Sisi.
"Iya."
"Nih, pulang dulu," ucap Audie sambil memberikan berkas tadi, "Temui aku di cafe setelah ini," bisik Audie pelan kpd Sisi dan diangguki olehnya.
Saat dia keluar dari ruangan, dia melihat Lena pergi ke kamar mandi sambil tergesa gesa
"Bodoh sekali,dia memilih tempat yang tak kedap suara untuk mengangkat telfon dari boss nya," guman Audie sambil tersenyum miring saat berhasil mengikuti Lena yang sedang bercakap pelan dikamar mandi.
"Baik boss, saya akan segera memberi obat itu diminumannya," ucap Lena lirih dan mematikan komunikasi tersebut, lalu keluar dari kamar mandi dengan mengendap endap.
Jangan lupakan Audie yang masih disana, dia mendengar semua percakapannya meskipun mereka berbicara sangat lirih.
"Ouh ingin bermain main rupanya," ucap Audie sambil tersenyum iblis.
Tbc
Revisi: 21 juli 2020
_Tsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Audie is the Queen
Teen FictionHIATUS Cerita ini bukan untuk diplagiat. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN] Tentang kehidupan seorang gadis bernama Audie. Hargai jika ingin dihargai. Start: 26 Mei 2020