Chapter 22

9.8K 582 58
                                        

Vote

Happy Reading.

Manusia yang dikasi hati malah gatau diri kenapa masih bertahan hidup sampe sekarang sih??
.
.
.
.
.
.

_______________________

"Mau apa lagi lo?" desis Audie menatap Selena didepannya yang menghalangi langkahnya menuju kelas.

"Gue? Gue mau lo hancur!" balasnya.

Matanya menatap ke arah Aura dan Auristia, mereka memberi kode dengan jari yang membentuk 👌 dan dibalas anggukan kecil oleh Audie.

Btw, Alexi lg ngejalanin misi di luar negeri.

Gatau siapa dia? Baca part 16.

"Bisa gitu?" remeh Audie membuat Selena kesal.

"Hahah, gue udah bikin lo dibenci sama papa mama, jadi tinggal 20% lagi lo bakal hancur." Audie menatap Selena tak berminat.

"Sebelum aku hancur, tubuhmu akan kupotong terlebih dahulu." Audie berjalan santai menuju kelas, saat melewati Selena dia sengaja menabrak bahu Selena kecang.

"Akh!" rintihnya pura pura kesakitan agar mendapat perhatian dari murid lain.

"Lena!" pekik Arka berlari menuju Selena dan membantunya berdiri.

"Audie! Lo apain dia!?" ucap Arka sedikit membentak.

Sedangkan Audie? Dia tak berminat menjawab pertanyaan Arka dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Arka yang tak terima jika kekasihnya di dorong langsung berlari ke arah Audie dan mencengkram kuat pergelangan tangannya.

Audie menaikkan sebelah alisnya, tersenyum sinis dan menghempaskan tangan Arka.

"Jangan menyentuhku," ucap Audie santai, mengeluarkan tisu basah dari tasnya dan mengusap disekitar pergelangan tangannya.

"Ewwhhh."

"Minta maaf ke Selena?!" ucap Arka.

"Membuang tenaga." Audie melanjutkan langkahnya yang tertunda menuju rooftop. Kini tujuannya bukan kelas lagi.

*******

"Au...."

Audie menoleh kebelakang, pintu rooftop terbuka lebar menampakkan Ely dan Zilla yang berjalan ke arahnya.

"Mau ngasih apa lagi? Bangkai tikus? Atau justru bangkai manusia?"

Ely Zilla diam, berdiri jauh dari Audie.

"Ki-kita m-ma-mau."

"Ah sudahlah, gue gabanyak waktu buat ngurusin penghianat kaya kalian." Audie yang merasa moodnya anjlog berjalan keluar rooftop menuju parkiran untuk bolos.

Meninggalkan Ely dan Zilla yang menunduk dengan bahu yang bergetar hebat.

"Lo lihat? Audie benci sama kita," ujar Ely dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

"Zilla! LO LIHAT!! AUDIE BENCI SAMA KITA!! DIA NGEBENCI KITA!! Hikss." Zilla mengangguk mendengar teriakan Ely yang berteriak layaknya orang gila.

"Gue tau, dia ngebenci kita karena cewek sialan itu," ucap Zilla dengan mata yang mengkilat marah.

Ya

Mereka terpaksa menerror dan menghianati Audie.

Mereka dipaksa

Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang