Chapter 9

13.9K 665 47
                                    

Audie mengambil belatinya,lalu

"Oh!sepetinya aku harus menyentuhmu dengan paku dan pisauku dulu!" serunya saat belati tajam itu nyaris menyentuh kulit Lena.

3 menit kemudian Audie kembali dengan membawa paku,pisau,jeruk nipis,air dingin dan pedangnya untuk bermain dengan Lena.






"Kau ingin bermain dengan yang mana dulu?" tanya Audie dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin.

Lena diam,tak menjawab tapi juga tak melawan.Toh percuma,kalau dia melawan tubuhnya akan tercincang dan jika hanya diam kepalanya akan tetap tumbang.

"Shh," ringis Lena saat paku tajam itu menggores kulit putihnya

Audie tersenyum remeh "ini baru permulaan dan kau sudah merasa kesakitan?"

"Bukankah kau adalah penggemarku? jika iya dengan senang hati akan ku berikan tanda tangan indahku ditubuhmu." Lena menggeleng lemah,menyesal telah mencari masalah dengan psikopat seperti Audie.

"Sayang sekali...Aku tidak menerima penolakan!"

Pisau tajam yang tadinya bersih kini penuh dengan darah milik Lena saat pisau tersebut sukses tertancap dibetisnya.

"Oh astaga! aku tidak sengaja nona! maafkan aku!" ujar Audie dengan wajah yang dibuat sepanik mungkin

"Bunuh aku secepatnya!" lirih Lena

"Secepatnya?tentu tidak bisa!aku harus bermain denganmu dulu!" Audie mengeluarkan pisau milik Lauren yang sekarang menjadi miliknya.


"Lihat ini!aku membawa pisau dari sahabatmu Cristie Laurenza,dia mencoba untuk melukai ku tadi disekolah! sayang sekali itu gagal,hmmm menyedihkan," ucap Audie sambil terus menggoreskan pisau itu ke kaki,tangan dan wajah Lena.

"Woa,karya gue bagus juga ya!" puji Audie kedirinya sendiri dan ditatap lemah oleh Lena yang wajahnya sekarang penuh darah dan bibir yang pucat,otw det mungkin?

"Jangan mati dulu!" sentak Au "sepertinya kau lelah,aku punya minuman yang segar untuk mu,silahkan menikmati!" lanjutnya sambil menyiram perasan jeruk nipis dan air dingin ke seluruh tubuhnya.

"AKH!CEPAT BUNUH AKU!" Audie tertawa kencang saat melihat Lena berteriak kesakitan.

"Jangan memerintahku," ucap Audie sambil menusukkan belatinya ke paha kanan Lena

"Sak-iit," rintihnya yang tak dipedulikan oleh Audie

"Bertahan sebentar lagi,aku akan mengambil sesuatu," ucap Audie lalu pergi untuk mengambil sesuatu "lihat ini,pistol ini baru kemarin kubuat,sepertinya kamu cocok untuk menjadi kelinci percobaanku."

"Ohhh aku harus memfotomu lalu mengirimkannya ke boss mu,mungkin dia akan terkejut melihat wanitanya mati setelah 5 hari menghilang begitu saja!" Wajah Lena semakin memucat,tubuhnya terasa mati dan tak lama kemudian

Dor

Satu peluru terlepas dari tempatnya dan tepat mengenai perut Lena.

Blas

Tepat waktu! pedang kesayangan Audie menyentuh leher Lena saat matanya mulai terpejam dan seketika kepalanya terpisah dari tubuhnya.

Audie is the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang