13

1.7K 283 25
                                    

13

"Turunkan pedang sihirmu."

"Saya tak bisa, Yang Mulia Raja Arion."

Ketegangan terjadi di aula istana Roshelle de Rosemarie. Hasher Bianhar dengan kekuatan uniknya mengeluarkan sebilah pedang yang menyala seperti api. Tanpa takut, ia mengarahkan pada penguasa kerajaan Utara itu langsung, tepat di wajah Arion. Seluruh tamu memekik, mereka mundur dan membuka ruang yang lebar bagi keduanya. Namun, itu tidak berlaku untuk Aisen, Nick, dan Dane. Mereka bertahan pada posisi mereka di dekat raja. Ketiganya ikut mengeluarkan pedang dan mengarahkannya pula tepat ke muka Hasher.

"Kalian yang mulai merusuh di istanaku," amuk Raja Arion. Sorot mata biru berliannya berkilat-kilat, menunjukkan seluruh amarah yang tak pernah dia tunjukkan pada siapapun. "Apakah kaummu memang tak punya sopan santun?"

Hasher meringis. Telinganya yang runcing, tidak seperti orang pada umumnya, mulai kemerahan. Hatinya sedikit tersinggung dengan perkataan raja. Akan tetapi, pedang apinya tak goyah. Ia tetap mempertahankan pedang itu tepat di wajah Arion.

"Apa? Kau tersinggung?" sindir sang raja. "Ada cara yang lebih baik untuk bertamu, tapi kalian melakukannya tanpa pemberitahuan. Datang begitu saja lalu pergi dengan menghapus ingatan anakku."

Kali ini, Hasher memiringkan kepala. "Apa Putri Enra yang melakukan itu? Kalian punya bukti?"

"Aisen sudah mengingat semuanya," tukas Arion menekan setiap kata. Sudut bibirnya terangkat. "Putri itu kami tahan sampai kami tahu apa tujuan kalian. Oh, sekadar memberitahu, Roshelle de Rosemarie tidak pernah memiliki kriminal sepanjang sejarah sampai saat ini tiba. Haruskah hukum pancung mulai kuberlakukan lagi? Kalau begitu, aku tinggal memerintahkan orang untuk membersihkan guillotine yang berdebu di penjara bawah tanah."

Tanpa pikir panjang, Hasher menyabet pedangnya pada Arion. Arion tentu berhasil menangkisnya. Pedang perak bisa melakukan itu tanpa gagal. Jika sebelumnya hanya Hasher yang menunjukkan sihir dalam tangannya, kali ini Raja Arion pun mengeluarkan rahasia dalam garis keturunan Roshelle.

Garis keturunan Roshelle memiliki afinitas terhadap sihir cahaya. Konon, Roshelle adalah orang yang sangat kuat sampai kekuatannya menurun dari generasi ke generasi. Pernah suatu ketika, garis keturunan Roshelle terancam karena mereka tak dapat menahan kekuatan yang terpendam dalam diri mereka. Raja Artair, ayah dari Arion juga pernah merasakan hal tersebut ketika muda dan bahkan ia sakit-sakitan karenanya.

Dalam legenda kerajaan itu pula, ada sebuah mitos rahasia yang mengabarkan bahwa Roshelle akan bereinkarnasi ke dalam salah satu keturunannya suatu saat nanti. Ketika itu tiba, orang tersebut akan merasakan hal unik yang tak bisa digambarkan oleh orang lain. Sengatan terbakar, sengatan membara dalam hati, apapun itu, susah untuk digambarkan. Orang yang menjadi satu dengan Roshelle akan memiliki keberanian yang tak terkira, kekuatan setangguh sepuluh ribu kavaleri. Ia akan mabuk dalam kejayaan dan membawa semua orang menuju tempat baru. Karena mitos itu menjadi perdebatan, keluarga kerajaan menyebunyikannya dari seluruh rakyat di Zelvallace. Saat ini hanya Arion Roshelle, satu-satunya keturunan seratus tahun lalu tepat ketika mitos itu tenggelam, yang mengetahuinya.

Arion sendiri meragukan kebenaran mitos itu karena jika itu benar terjadi, kekuatan yang besar pasti membangkitkan masalah yang besar juga.

Jangan sampai Roshelle macam-macam dengan anakku. Yang benar saja, hadiah macam apa yang sampai merepotkan satu negeri?!

Aku tak akan membiarkannya!

"Walaupun itulah kenyataan yang mungkin menanti anak itu, Tuan?"

"Takkan kubiarkan siapapun mengganggu kedamaian kerajaan ini!" seru Arion lantang menjawab suara pedang perak dalam pikiran. Meskipun Roshelle yang akan turun sendiri menghalangiku!

The Next King - White || BlancTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang