[Sequel The Abandoned Kingdom]
Sudah tujuh belas tahun lamanya semenjak pertempuran dengan penyihir gelap terjadi. Sudah tujuh belas tahun lamanya pula Roshelle de Rosemarie bangkit setelah seratus tahun terikat dalam kutukan dan ditelantarkan dunia...
Pedang perak tahu mereka sedang bingung, marah, dan terkejut. Akan tetapi, ia tetap harus melanjutkan.
"Dengarkan. Ini kisah pendahulu kalian, seribu tahun yang lalu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setelah ini, kalian putuskan sendiri ya."
"Mau mendukung Aisen bertemu mereka, atau memerangi mereka. Dua-duanya benar. Dua-duanya setara. Setidaknya kalian harus tahu isi pikiran Roshelle terlebih dahulu."
Pedang perak menyeringai.
Sebilah pedang di tangannya memuat sejarah panjang Roshelle de Rosemarie.
Aisen yang melihat itu, entah mengapa di dalam dirinya.. ia merasa terpukul. Hatinya seakan tersayat. Ia tak mengerti mengapa perasaan itu justru menyerangnya.
Melihat Raja Arion, Ratu Eva, serta semua di sampingnya, Aisen gemetaran. Ia mulai mengepalkan tangan untuk menyembunyikan perasaan yang dirasakannya. Yang lain belum menyadari, mungkin saja, saat ini hanya dirinya yang mengerti.
Pedang perak tetap tersenyum, tapi jauh di dalam dirinya, Aisen tahu.
Pria itu.. marah pada dirinya sendiri.
***
[Kisah Pedang Perak, bagian I]
"Mereka sudah bergerak."
Semua dimulai dari hari itu. Hari dimana awan tipis menyelimuti seluruh langit hingga warna birunya tak dapat terlihat lagi. Sebuah hari menjelang musim dingin. Tak menyenangkan karena mereka harus memeras otak untuk menghindari musuh yang menanti mereka, tepat di saat banyak orang lengah karena pergantian musim.
Seorang pria datang mendekat. Langkahnya tidak mengeluarkan suara. Ia cukup terampil mengingat kebanyakan pria tak bisa bergerak setenang itu.
Ia melepas tudung hitam dari kepalanya. Api yang berkobar di tengah meja besar memantulkan warna rambut kekuningan pria itu. mengangkat kepala, kini warna matanya terlihat jelas. Sepasang mata sebiru berlian yang terlihat sangat tajam terpancar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
