5. Kesepakatan

14 2 0
                                    

Arsene terus berjalan mendekati tempat yang penuh mayat itu dengan pandangan ke arah sepasang sayap nan sangat indah.

Sampai akhirnya dia tersadar dari rasa takjubnya karena sedikit tersandung mayat di sana. "eh.. Dimana ini?!" ucap Arsene kebingungan dan terkejut begitu sadar di depannya hanya ada tumpukan mayat penuh luka. Dia menoleh ke belakang dan melihat orang itu berada di belakangnya. "jadi gitu ya.. Gw udah nerima tawaran dia" batin Arsene. Karena penasaran siapa yang membuatnya tersandung, Arsene pun melihat ke bawah.

Alangkah terkejutnya dia melihat mayat yang kedua tangannya terpotong dan masih mengalirkan darahnya keluar dari pangkal tangannya. Dan Arsene melihat sekelilingnya untuk mencari dimana kedua tangannya. Ternyata di dekat mayat tersebut ada seorang mayat yang sedang menggenggam salah satu tangannya.

Arsene melihat ke mayat yang menggenggam tangan itu, "ini mayat wanita" batin Arsene. Walaupun dia tak bisa melihat wajahnya karena tubuhnya yang tertelungkup, Arsene sebenarnya cukup paham bagaimana perbedaan postur tubuh laki-laki dan perempuan dari bentuk punggungnya. Kemudian Arsene menemukan tangan satunya tak jauh dari mayat wanita itu.

Lalu Arsene melihat ke mayat tanpa tangan tadi sambil mengamati setiap lukanya. Sampai selesai akhirnya dia melihat ke arah wajah wayat tersebut.

Deg deg

Mayat itu memakai ikat kepala merah. Namun bukan itu yang membuat Arsene terkejut dan syok. Yang membuatnya menjadi syok adalah bahwa mayat tersebut adalah

MAYAT ARSENE

Dengan wajahnya yang tegang dan penuh ketakutan, Arsene berjalan mundur menjauhi mayatnya. Namun tubuhnya ditahan oleh orang tadi seraya berkata, "bersabarlah, kau harus menerimanya agar bisa mendapatkan sayap itu" sambil menunjuk ke arah sayap tadi. Itu membuat Arsene sedikit tenang, namun dia masih syok karena melihat mayatnya sendiri yang mengenaskan.

"apa aku harus berakhir kayak gitu biar bisa dapet sayapnya?" ucapnya dengan sedikit tegang. "kau bahkan harus sampai ke tempat ini, berperang disini, dan membuat kedua tanganmu menjadi seperti ini." Jawab orang itu. "dan yang menggenggam tanganmu disana, kau harus mendapatkannya secepat mungkin" lanjutnya sambil melihat ke arah wanita yang menggenggam tangan Arsene yang terputus.

Kemudian Arsene mengambil tangannya yang tak digenggam wanita itu dan berkata, "dimana ini?". Orang itu menjawab, "ketika seseorang diangkat menjadi pemimpin di Saudi, datangilah dia, angkatlah dia menjadi pemimpinmu, dan tunduklah kepadanya. Dengan begitu, kau akan sampai ke tempat ini. Dan sebelum semua itu, kau harus berhijrah"

"bagaimana dengan orang tuaku, mereka sudah sangat tua untuk berjalan sejauh itu, dan lagi aku gak mau meninggalkan mere... AAAAKKKHHHH!!!! " Arsene berteriak karena merasakan rasa sakit yang luar biasa di kedua tangannya. "AAAAKHHH!" Rasa sakitnya semakin menjadi jadi sampai Arsene menjatuhkan tangan yang di pegang.

Tapi ketika melihat ke kedua tangannya, dia melihat keduanya sudah terpotong. "AKKHH TOLONG AKU HEII!" dia meminta tolong kepada orang yang dia ajak bicara tadi namun orang itu sudah menghilang.

Arsene menutup matanya dan menekan otot matanya untuk menahan sakit. Dan ketika dia membuka sedikit matanya karena merasa sedikit mendingan, tiba-tiba sebuah pedang meluncur ke arahnya dan menusuknya.

Arsene pov

"AAAHHH!! hah hah hah" aku terbangun dari tidurku, "akhh ternyata cuma mimpi, tapi itu kerasa bener-bener nyata."

Aku mengangkat kedua tanganku untuk memastikan keduanya gak bener-bener kepotong. Dan ternyata keduanya masih ada di tempatnya.

Aku menghembuskan napas lega dan mengambil posisi untuk duduk.

Aduh, mataku menjadi gelap karena kurang darah dan kepalaku jadi pusing. Aku kemudian memegang kepalaku dan terbayang dengan sayap tadi.

"sayap tadi beneran cakep, sayang banget kalo gk gw ambil, tapi gw harus ada di suasana persis kayak di mimpi tadi. Cih nyusahin aja." batinku.

"tapi kalo memang beneran harus kayak gitu, walau harus meninggalkan keluarga gw.... "  aku mulai menyeringai menyeramkan dan berkata

"BAKAL GW AMBIL SAYAP ITU"

_______________________________________

Inilah awal cerita kita
Kira-kira Arsene mau ngapain nih kok sampe berani ngambil keputusan beresiko gitu ya?

Trus siapa orang yang menggenggam tangan Arsene di mimpi tadi? Kenapa Arsene juga harus nyari dia?

Inilah akhir dari prolog kita
Lanjut chapter depan ya

Future? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang