"Fred, Fred, FREED"
"ah, apa? Apa?" Fred terbangun dari tidurnya. "bantuin bapak ini, kita kuburin mayat tetangga. Bau bangke semua nih" ayah Fred langsung menyuruh Fred. "iya pak iya"
Ketika sedang mencangkul tanah kuburan, Fred teringat suatu hal,"eh? Ini kan mirip kayak yang Arsene bilang waktu itu. Tapi, dia masih idup gak ya? Ntar aja lah abis selesai yang ini". "pak, aku mau pergi abis ini." Fred mulai meminta izin.
"mau kemana?"
"aku dulu pernah bikin janji sama Arsene. Jadi ntar mau nepatin janjinya"
"yaudah sana, tapi bapak nitip ambilin makanan di indom*rt."
"yoi"
Pekerjaan mereka baru selesai setelah lewat tengah hari. Dan Fred langsung bersiap untuk bertemu Arsene di rumahnya. "yang bener aja, masa harus jakil 3 kilo". "pak, aku berangkat" Fred pun pergi meninggalkan rumahnya.
"Arsene masih idup gak ya, kalo gak ya berarti gua yang ribet. Masalahnya gua gak tau jalan ke sana" batin Fred dalam perjalanan.
Tok tok tok
"Arsene, woi assalamualaikum." Fred mengetuk pintu rumah Arsene sambil menutup hidungnya karena bangkai di sekitar rumahnya belum dibersihkan. "gila nih orang, padahal mayat sebanyak ini, tapi gak dikubur."
"woi cok, lu belom mati kan?" tok tok tok. "pe, pe, pe" Fred mulai rusuh sendiri di rumah itu. Padahal Arsene sedang pergi ke suatu tempat. Fred mengintip jendela rumah Arsene untuk mengecek bagian dalamnya.
"dalemnya masih bagus geh, gada mayat, gak berantakan. Tapi bocahnya kemana yak" Fred kebingungan.
"dahlah males, tungguin aja"
___________________________________
Part sisipan dulu yak
Authornya gabut, tapi blm dapet ide buat malemnya Arsene sama Clara:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Future?
Random"cintailah kematian, seperti orang-orang bodoh itu mencintai kehidupan." Orang biasanya takut akan kematian, namun berbeda bagi mereka yang siap bahkan sangat mencintai kematian. Seperti apa perjalanan mereka menuju kematian tersebut? Note: cerita...