30. Malam Pertama

4 2 0
                                    

Setelah makan malam itu, ayah meminta Arsene untuk duduk di luar kamarnya sebentar. "mungkin nasehat buat acikiwi" batinnya. Padahal Arsene sedang tak ingin melakukannya disini.

Tak lama Citra menghampiri Arsene dan duduk didepannya.
"kakak! Maksudnya mamah tadi soal kamar yang ga kedap suara apa?" tanyanya penasaran.

"sudah kuduga bakal kayak gini". "mmm, gimana ya, ya biasanya sih bakal berisik. Mungkin ganggu orang tidur" jawab Arsene asal-asalan.

"emang ngapain?"

"mati gua, nih anak kalo penasaran pasti nanya mulu". "ya cuma sebatas ngobrol sambil bercanda sih semaleman. Cuma berdua, makanya mungkin bakal berisik" (dia hanya mengucapkan apa yang ingin dia lakukan malam ini, bukan malam pertama pada umumnya)

"jadi kalian berdua mau seneng seneng malem ini?"

"mmm mungkin"

"ikut dong"

"hey my little sister, can you just go to your bed and sleep?! Klo lu nanya mulu ntar malah gua yang bingung mau ngapain kalo lu asal masuk kamar orang". "dek, ngapa kamu gak tidur aja, soalnya kalo kamu ikutan juga gak bakal doyan. Obrolannya gak sefrekuensi sama kamu"

"tapi Citra kan penasaran"

"penasaran yang terlalu tinggi kadang bisa melukai seseorang"

"ih kakak mah pelit"

"kenapa sih ini kok kalian ribut" ayah keluar dari kamar Clara.

"ini yah, Citra penasaran sama aku mau ngapain malem ini sama Clara. Padahal aku udah ngasih tau dia kalo malem ini cuma ngobrol biasa. Dia pasti bosen" jawab Arsene.

"Citra, bener kata kakakmu itu. Kalo kamu ikutan sama mereka, kamu bakal bosen. Jadi tidur aja ya" ucap ayah mendukung Arsene.

"ish apa lah" Citra ngambek dan jalan ke kamar tamu.

"biasa, yah. Masih bocah mah gampang merajuk" ucap Arsene. Ayah hanya mengangguk.

"samperin tuh, istri kamu udah nunggu" ucapnya.

~~~~~

Arsene berdiri di pintu kamar dan melihat Clara dan mamah duduk berdampingan. Mamah menyadari kedatangam Arsene itu langsung beranjak ke tempat. Arsene berdiri.

"pelan pelan ya, ini baru pertama kali buat dia" ucapnya kemudia berlalu menutup pintu kamar itu dan pergi.

Arsene melihat Clara yang sedang duduk melihat langit malam dari jendela. Arsene mendekatinya dan..

"baa"

Arsene memegang kedua pundak Clara dan mengejutkannya. Dan itu berhasil.

"ih apaan sih kang, bikin kaget aja"

"gapapa, lagian sapa suruh ngelamun mikirin soal ritual acikiwir malam pertama" perkataan itu membuat wajah Clara merona.

Arsene kemudian mengelus pucuk kepala Clara dan merangkulnya sehingga mulut Arsene tepat didekat telinga Clara. "kita ga bakal ngelakuin itu sekarang, akang gamau ritual itu didenger siapapun" bisiknya, dan...

Future? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang