"nyumput Fred" bisik Arsene sambil mendorong Fred ke belukar yang ada di dekat mereka. Terlihat dari tempat mereka sembunyi 5 orang asing yang sudah mengikat Citra, Clara dan keluarganya.
"CEPET KASIH TAU DIMANA TUH BAJINGAN" bentak salah seorang dari mereka.
"nggak, saya gak bakal ngasih tau ke orang sialan kayak kalian" jawab tegas ayah Clara.
"oohh oke, ngeyel juga lu orang tua." orang asing itu kemudian mendekati Clara dan Citra lalu memegang dagu kedua wanita itu.
"kalo lo gak mau ngasih tau gakpapa. Tapi diorang berdua yang bakal bayar ini." lanjutnya.
Arsene dari kejauhan melihat itu tak mendengar apapun, namun dia mengerti apa yang dikatakan orang itu berdasarkan gerak tubuhnya yang memegang dagu istri dan adiknya.
"Fred, dengerin gua. Lu liat orang di belakang mertua gua itu, lu bidik kepalanya. Pas gua bilang tembak, langsung lu tembak" ucap Arsene sambil mengambil tiga anak panah sekaligus dan meletakkannya pada busurnya.
"Sene, lu jangan ngadi ngadi make tiga sekaligus" ucap Fred
"kita bakal lumpuhin 4 orang sekaligus. Satu yg lagi megang istri gua itu biar gua sendiri yg urus. Lu panah dia pas posisinya memungkinkan" jelas Arsene.
Fred merasakan hawa tak menyenangkan dari Arsene itu hanya mengiyakan saja perkataannya.
"layaknya latihan, bidik...... Tembak!"
Wushhh
Empat anak panah itu melesat ke ke arah 5 orang asing itu. "Fred, cover gua!" ucap Arsene sambil mengambil perisai dan tombaknya kemudian berlari maju untuk melawan mereka.
Craat
3 anak panah berhasil mengenai beberapa dari mereka dan cukup membuat terkejut orang yang ada disana. Arsene berlari ke arah satu orang di dekat ayah mertuanya yang tak berhasil kena anak panah tersebut dan...
Buk!!
Orang itu terjatuh karena Arsene menerjangnya dengan perisainya. Dan tak pikir panjang lagi...
Craat
Arsene menancapkan mata tombaknya ke kepala orang itu dan mati seketika.
"kalian kira kalian menggali kubur untuk orang lain, padahal kalian lagi menggali kuburan sendiri" ucap Arsene menatap tajam mereka.
Craaatt
Satu anak panah menancap tepat di leher seseorang yang berdiri dekat dengan orang yang menyentuh istri dan adiknya Arsene.
"dikit lagi padahal tadi itu, Fred" batin Arsene.
"Siapa lo?!" ucap seseorang yang sepertinya bos dari mereka berempat.
"kalian nyari 2 orang yang kemaren gua bantai kan" ucap Arsene.
"oh jadi lo yang ngebantai diorang"
"yah awalnya gua mau negosiasi baik baik. Tapi lo udah ngusik sarang lebah liar tanpa baju pelindung" gertak Arsene.
Tanpa pikir panjang, 2 orang yang lain menyandera Clara dan Citra supaya Arsene tak menyerang lagi.
"lu taro senjata lu. Atau 2 cewe ini bakal kita gorok" ucap si bos.
Arsene lalu meletakkan perisainya dan melepaskan tombaknya yang masih tertancap tadi. Setelah itu, Arsene menunjuk orang yang menyandera Citra dan kemudian menunjuk orang yang menyandera Clara dengan tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future?
Random"cintailah kematian, seperti orang-orang bodoh itu mencintai kehidupan." Orang biasanya takut akan kematian, namun berbeda bagi mereka yang siap bahkan sangat mencintai kematian. Seperti apa perjalanan mereka menuju kematian tersebut? Note: cerita...