Ost: Surfaces ~ Sunday Best
.
.
.Di part ini akurombak hampir semuanya, di sini kalian bisa tahu kilasan masa llu Alex yang g aku tulis dulu.
Maaf jika masih bnyak typo yang bertebaran.
Kalian bisa komen penulis melalui komentar, jika ada kesalahan.
.
.
So Enjoy Reading
..
.
.Alex mulai mengetik sesuatu di ponsel, mengirim pesan kepada orang kepercayaannya. Meremas benda pipih itu kemudian melemparnya asal ke atas ranjang.
Ia harus mempercepat rencana. Dulu ia tak pernah mempermasalahkan jika harus bersembunyi dan tetap pada rencana awal, tapi sekarang ia sudah memiliki Aira dan tak mungkin meyembunyikan hubungan mereka terus-menerus.
Ia juga ingin menikmati waktu bebas dengan Aira seperti pasangan kekasih pada umumnya, bukan dengan cara kucing-kucingan seperti ini.
Membawa hubungan mereka ke tahap yang lebih serius, walaupun ini terasa sangat cepat tapi entah mengapa tak pernah ada keraguan sedikitpun pada wanita itu.Hembusan kasar di layangkan ketika ingatan masa lalu menelusup dikepala. Dimana kehidupannya harus terampas oleh kecelakaan besar yang menimpanya.
Flashback
Ruang meeting terasa sangat mencekam, semua yang menghadiri meeting merasa gusar dan was-was saat pemimpin mereka menatap tajam para bawahannya satu-
persatu. Aura gelap menyelimuti, lelaki itu tengah duduk dengan kaki kanan di naikkan pada paha, punggungnya bersandar pada kursi kebesaran dan kedua siku tertumpu pada sandaran kursi serta kedua jemari saling menaut. Sungguh terlihat jelas jika lelaki itu memiliki sikap angkuh dan arogant."Apa kalian akan tetap menutup mulut? " Suara berat dan serak terdengar ke seluruh ruangan. Suara itu terkesan tegas, mampu membuat nyali mereka menciut.
Kegusaran tergambar di raut mereka, tak ada yang berani bersuara atau sekedar mengeluarkan bunyi, semuanya terlalu takut akan pengaruh pria tinggi dan tampan sang big boss
Lelaki itu tersenyum tipis, sedetik kemudian berubah seringai menakutkan. "Baiklah, jika itu keputusan kalian, maka terima juga keputusanku."
Saling meremas jemari maing-masing, peluh keluar dari dahi para staff, ini pertanda buruk. Jika sang Boss sudah mengambil keputusan mereka yakin keputusan itu tak baik.
Dengan tangan gemetar salah seorang dari mereka memberanikan diri mengangkat wajah, dia tak ingin dikeluarkan dari pekerjaan ini karna keluarganya masih membutuhkannya. Dan ia terpaksa mengkhianati yang lain. Sejak awal ia juga tak ingin berada di posisi ini. Mereka semua ditekan orang atas untuk mengelebahui sang boss jadi setelah semua terbongkar bukankah seharusnya ia juga membeberkan kebusukan orang itu.
"Ma-ma-maafkan saya, Presdir," ucap lelaki muda yang duduk di apit dua pria paruh baya.
"Nyonya Morinka—-" sambung pemuda itu kembali, Semua mata tertuju padanya penuh intimidasi karna dia ingin berkhianat.
Senyum sinis terukir ketika nama wanita itu disebut.
"Lanjutkan! jangan takut karna orang di sekitarmu hanya seekor lalat, aku bahkan dengan mudah menginjak mereka."
Semua kembali menunduk ketika ucapan mengerikan melucur dari bibir sang Boss. Karna semua orang tau bagaimana sifat Alex, dia takkan pernah berbicara asal. Apapun yang keluar dari bibir laksana janji. Dan itu pasti terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss END (Tahap Revisi)
Lãng mạn#Cerita ini mengandung unsur dewasa dan (21+) bagi yang dibawah umur harap bijak memilih bacaan Menjadi seorang janda dan single mom membuat Aira stania harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi putrinya. Hingga dia bekerja dan harus menghad...