Enjoy Reading......
."Aira aku dengar dari Greace kau ada masalah dengan pekerjaanmu?" tanya Lucaz sambil melirik wanita di sampingya.
Aira menghentikan langkah, beberapa minggu yang lalu ia memang pernah mengeluh pada Greace masalah pekerjaan dan temannya itu berjanji akan mencarikan pekerjaan.
Tapi sekarang ia tak bisa pergi, hubungannya dengan Alex baru saja dimulai."Itu dulu, tapi sekarang aku sudah bisa mengatasinya," jawabnya memberi senyum tipis.
"Jadi kau akan terus bekerja di sana?"
ada nada kecewa dari pertayaan yang dilontarkan.Wanita itu mengangguk antusias. "Sampaikan maafku pada Greace karna sudah repot-repot membantuku, tapi aku tak bisa menerimanya."
Lucaz terdiam, menatap Aira sayu. padahal ia sudah merencanaka segala sesuatu jika gadis itu benar-benar pergi dari pekerjaannya.
Hembusan kecil keluar untuk mengurai rasa kecewa. "Jika kau kesulitan jangan sungkan meminta bantuan."
"Aku janji kau orang pertama yang ku beritahu jika aku mendapat kesulitan." Aira memberi senyum kecil pada Lucaz dan mereka kembali tertawa lirih. Berjalan santai menikmati obrolan.
.
.
.
Alex berjalan mondar-mandir di dalam kamar, sesekali mengacak rambutnya kasar dan mengumpat keras. Fikirannya tak bisa tenang.
Sudah satu jam Aira belum kembali, ia ingin sekali keluar dan mencari kekasihnya, tapi ia juga tak bisa melakukan hal gegabah. Bisa gempar seluruh mansion jika dirinya melakukan hal tersebut.Sedangkan kedua sahabatnya begitu tenang duduk di sofa mengamatinya sambil menahan tawa. Tak pernah menyangka menyaksikan hal semenarik ini, inilah sisi lain dalam diri Alex yang baru mereka lihat.
Seorang Alex begitu panik
hanya ditinggal wanita dalam kurun waktu kurang dari satu jam."Kurasa 10 menit lagi jika wanita itu tak muncul, akan terjadi ledakan besar," bisik Acer melipat bibir, menahan tawa.
"Kau benar lihatlah wajanya! aku tak pernah melihat dia seperti itu," jawab Edward terkekeh kecil.
Tiba-tiba mata Acer fokus pada layar komputer, kamera yang berada di luar gerbang menujukkan gambar seseorang wanita dan pria berbicara sambil tertawa. Seringai kecil menyertainya.
"Kurasa sebentar lagi akan terjadi ledakan sesungguhnya," ucap Acer santai. Kini Edward juga fokus pada layar, tersenyum memperhatikan tampilan layar.
Acer berdehem untuk mengalihkan fokus Alex padanya.Ekhemmm.....
"Kurasa aku tahu dimana wanitmu."
Perkataan Acer membuat Alex bereaksi cepat dan dibalas Acer menunjuk leptop menggunakan dagu.
Tanpa banyak kata Alex menggeser posisi duduk Acer hingga ia mengusai leptop itu sepenuhnya. Ditatapnya layar sedang itu intens.
Ada bara yang keluar dari lelaki itu pancaran matanya menggelap dengan iris hitam yang semakin pekat. Otot-otot diwajah menyembul seiiring kemarahan tertahan dan cengkraman pada meja semakin kuat.
Bagaimana bisa wanitanya bersama seorang pria dan dia terlihat sebahagia itu?
Sementara kedua pria di samping saling pandang penuh arti..
.
.
Langkah Aira dan Lucaz terhenti di depan gerbang tinggi menjulang. Pandangan Aira mengarah sekilas pada gerbang kemudian Lucaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss END (Tahap Revisi)
Romance#Cerita ini mengandung unsur dewasa dan (21+) bagi yang dibawah umur harap bijak memilih bacaan Menjadi seorang janda dan single mom membuat Aira stania harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi putrinya. Hingga dia bekerja dan harus menghad...