Aira berjalan cepat menuruni tangga dengan joana.
Ia bahkan sedikit menarik wanita paruh baya itu, saat melewati pintu keluar langkahnya dihentikan oleh Nora."Maaf nona anda ingin pergi kemana?"
Aira menatap Noradengan alis terangkat. "Aku ngin keluar bersama Joana," jawabnya ketus masih sedikit kesal akan wanita muka datar ini. kejadian di mansian Taiwan beberapa bulan lalu masih membekas diingatan Aira.
"Saya akan mengawal anda!"
"Tidak!" jawab Aira cepat, melihat Nora membuat moodnya langsung buruk.
"Ini perintah tuan, jika anda tidak berkenan silakan kembali kedalam!"
Jawab Nora datar tanpa ekspresi.
Aira menatap Nora kesal, ingin sekali mencakar wajah Nora tapi, tak memiliki keberanian sebesar itu. Ia tahu Nora wanita yang terlatih, sebelum mencakar wajah Nora, pasti ia yang lebih dulu terkapar dilantai membayangkan semuanya, membuat Aira bergidik ngeri."Aira biarkan Nora ikut, dengan adanya dia kita jauh lebih aman,"
Joana juga ikut meyakinkan Aira ia tahu posisi Aira sekarang sangat penting. Sejak Tuannya mengumumkan Aira sebagai tunangan banyak musuh Tuan Alex yang mengincar wanita ini.
Dan Nora adalah orang yang tepat kemampuannya tak bisa diragukan lagi.Aira menghembuskan nafas, memutuskan akan mengalah untuk kali ini. "Baiklah, kita keluar sekarang!"
Mereka sampai di pusat kota tempat perbelanjaan terbesar di Spanyol. Joana bilang disana akan lebih lengkap dari pada di toko kecil pinggir jalan
Aira berkeliling bersama Joana disalah satu supermarket yang berada di dalam mall tersebut. Mengitari rak ker rak menuju tempat berbagai olahan mie tetapi sudah 15 menit mencari tak menemukan olahan isntan dari Negaranya. Aira harus kecewa karna mie itu tidak dijual ditempat ini. Waktu di Taiwan sangat mudah mendapatkan mie istan tersebut sebab disana banyak warga indo yang menjadi TKW berbeda dengan Spanyol.
"Aira tak perlu mie dari Negaramu, mie disini juga terasa lezat," ucap Joana
"Tidak! Citarasanya tetap berbeda. Baiklah Joana ambil mie tanpa bumbu. Aku akan membuat bumbunya sendiri."
Mereka akhirnya membeli mie tanpa bumbu dan memasukkan kedalam keranjang tak lupa membeli beberapa bahan lainnya.
"Joana tempat mana yang menurutmu makanannya lezat?"
Joana menatap Aira kemudian menggeleng, ia tak pernah keluar jadi tak mengerti dimana resto yang menyajikan hidangan-hidanga lezat."Kita masuk saja kesalah satu resto disini!" putus Aira berjalan menuju resto diikuti Joana disebelah dan Nora yang mengekor dibelakang.
"Aira!" Panggilan serak seseorang serta cekalan tangan di pergelangan Aira membuatnya tersentak. Baru beberapa detik cekalan tersebut lepas karna tepisan Nora, hampir saja sang pengawal memberi tonjokan jika saja Aira tak menghentikan.
"Nora, berhenti!" ucap Aira tajam pada wanita itu.
"Lepaskan! dia temanku," pinta Aira sambil melepaskan pegangan Nora dari lelaki yang terlihat sangat tenang walau Nora hampir menghajarnya.
"Lucaz, kau tidak apa apa?" tanya Aira menunjukkan raut khawatir. Senyum di bibir Lucas mengembang ketika melihat raut cemas dari Aira menatap lembut pada wanita yang dirindukan. Ia tak mempermasalahkan akan sikap Nora sebab dirinya yang salah tiba-tiba merangsek pada Aira.
"Aku tidak apa-apa jangan berlebihan!" jawab Lucaz mengacak rambut Aira.
Seketika wajah Aira berubah masam menepis tangan pria itu.
"Jangan seperti itu, aku bukan anak kecil."Tawa lelaki itu berderai melihat wajak cemberut Aira. Kenapa dia sangat imut, saat memasang wajah seperti itu.
Joana menatap interaksi keduanya intens, Aira nampak bahagia saat bertemu lalaki tampan yang umurnya hampir sama dengan sang tuan. "Apa kau kenal dengan lelaki itu, Nora?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss END (Tahap Revisi)
Roman d'amour#Cerita ini mengandung unsur dewasa dan (21+) bagi yang dibawah umur harap bijak memilih bacaan Menjadi seorang janda dan single mom membuat Aira stania harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi putrinya. Hingga dia bekerja dan harus menghad...