Ost: Halsey ~ Without Me
.
.
.
Part ini sudah di perbaiki dan mengalami sedikit perubahan dari part sebelumnya.
.
So Enjoy Reading.Aira menikmati waktu senggangnya dengan duduk ditaman. Wanita itu menghirup udara rakus, rasanya sangat menenangkan .
Udara di Taiwan tampak hangat karna disana sudah memasuki musim semi. Ini pertama kalinya bagi Aira merasakan musim semi di Negara ini.
Bunga-bunga bermekaran begitu cantik menghiasi taman itu.Wanita itu sesekali tersenyum sambil membalas pesan di ponsel.
Pesan yang berasal dari Grace dan Lucaz . Walapun sejak pertemuan pertama mereka belum bertemu kembali karna kesibukan Aira, tapi hubungan mereka menjadi lebih dekat. Terutama Lucaz, lelaki itu cukup intens mengirim pesan, sehingga Aira menjadi sedikit terbuka dengannya.Aira tersenyum kecil mengingat pertama kali datang di mansion ini. Dia sangat membenci pekerjaannya. Walau saat ini tak sepenuhnya menerima, tapi setidaknya pekerjaannya tak terlalu menjadi beban. Alex sedikit berbeda dari pertama bertemu. Ya, lelaki itu sudah tak begitu bertingkah seperti dulu. Mungkin karna setiap hari berinteraksi jadi dia sudah terbiasa akan keberadaannya.
Aira masih mengingat jelas terakhir kali Alex marah, berapa minggu yang lalu, tepatnya ketika dirinya pulang terlambat bersama Lina. Alex lebih mengerikan dari sebelum-sebelumya. Aira sampai bergidik ngeri ketika ingatan itu kembali, ia berharap hari itu adalah terakhir kalinya mendapat kamarahan dari Boss gilanya.
Flashback
Setelah berlari dari gerbang sampai pintu besar mansion dua gadis itu langsung di hadang oleh Joana di depan pintu. Tatapan berbeda diberikan wanita paruh baya itu pada Aira. Wajah datar dan sorot mata tak bersahabat. Sama sekali tak menunjukkan keramahan yang biasa Joana berikan." Joana maafkan kami, kami terlambat." Aira memberanikan diri berbicara, meski jantungnya bergemuruh hebat dan merasa ketakutan, tapi ia tetap harus menyuarakan maaf. Aira tahu bahwa ia sudah bersalah dan berharap Joana mau memaafkan
" Kalian sadar ini jam berapa? jangan kalian fikir aku sudah melonggarkan kewaspadaanku,kalian sudah bisa berbuat sesuka hati." ucap Joana dingin.
Aira meneguk ludahnya kasar, tak menyangka keterlambatannya akan membuatnya dalam masalah besar. Sedangkan Lina berdiri di belakang Aira dengan wajah pucat, ia belum pernah melihat kemarahan Joana menjadi takut dan tak berani berkata-kata.
" Maafkan aku Joana, ini salahku," saut Aira penuh sesal.
" Aku menganggapmu wanita yang dewasa Aira, tapi apa? di hari pertamamu keluar, kamu sudah berani bertingkah." Joana menghembuskan nafas pelan, untuk mengontrol emosinya.
"Naiklah Aira! temui tuan, dia sedang mengamuk sekarang. Tenangkan dia, itu adalah tugasmu." perintah Joana penuh penekanan.
Tubuh Aira mendadak bergetar, mendengar Alex mengamuk rasa takut melingkupi.
'Apa ini? kenapa aku seperti mendapat vonis kematian? tenangkan dirimu Aira , kau pasti bisa mengatasinya.' gumam Aira dalam hati. Menghembuskan nafasnya beberapa kali.
Rasa iba di perlihatkan Lina pada Aira. Jika ia di posisi Aira mungkin ia sudah lari ketakutan. Lina tahu betul bagaimana jika Bossnya itu marah, semua benda tak luput dari amukan.
Lina menepuk lengan Aira, mencoba memberi semangat melalui tatapan matanya.Langkah kaki Aira dibuat sepelan mungkin, membuka pintu kamar Alex perlahan. Ruang gelap itu terlihat mencekam dan menakutkan. Aira seperti memasuki rumah berhantu, tapi menurutnya, lebih baik bertemu hantu daripada berhadap-hadapan dengan orang gila yang mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss END (Tahap Revisi)
Romansa#Cerita ini mengandung unsur dewasa dan (21+) bagi yang dibawah umur harap bijak memilih bacaan Menjadi seorang janda dan single mom membuat Aira stania harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi putrinya. Hingga dia bekerja dan harus menghad...