Part61

9.4K 399 64
                                    

Tinggalkan jejak setelah
membaca, like, komen
Kalian menyemangatiku
Untuk terus membuat
Karya lebih
Bagus
Lagi.

Enjor Reading.......

"Jika tidak kuat minum. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol!"

Suara lembut Aira membuat lelaki itu menoleh, mendongak menatap kedua netra tak jauh darinya. Mereka saling memandang dengan perasaan rindu yang memggelora.

Melihat wajah pucat Alex, membuat Aira khawatir, jelas terlihat lelaki itu seperti tidak sehat. Walaupun Aira mencoba menyadarkan diri agar tak terpengaruh akan tatapan lemah dan sayu dari Alex karna lelaki itu telah mencampakannya, tapi hati kecil dan rasa cinta yang besar untuk Ayah dari anaknya membuat Aira tak bisa beranjak pergi dari tempatnya.

"Kau terlihat pucat dan tidak baik, tunggulah disini aku akan mengambilkan air untukmu!" raut cemas tergambar dari wajah Aira dan itu membuat perasaan Alex membuncah, menunduk menyembunyikan segaris senyum yang muncul. Alex tahu Aira sangat mencintainya.

Saat Aira mulai beranjak cekalan tangan kekar di lengan membuatnya menghentikan langkah.

"Jangan pergi, tetaplah disini!"  tatapan sayu dan wajah memelas dari Alex sungguh melemahkan Aira, sehingga tubuh Aira bergerak sendiri mengikuti keinginan Alex duduk disebelah lelaki itu. Mungkin sudah menjadi kebiasaan untuknya atau sikap dominan dari Alex sehingga Aira tak bisa menolak keinginan atau memang dirinya yang terlalu terbutakan oleh cinta membuat Aira selalu saja tunduk dibawah kuasa Alex.

Aira menghela nafas berat, menatap lurus kedepan tanpa ada niat menoleh, karna jika terlalu lama menatap mata lelaki itu dirinya takut akan lepas kendali berakhir memeluknya.

Aira tersentak saat merasakan berat dipahanya, seketika wajahnya menunduk menatap Alex yang sudah tidur dengar berbantalkan pahanya.

"Seperti ini lebih baik," gumam Alex pelan dengan kedua mata yang masih terpejam.

Aira terduduk dengan tubuh kaku, melihat senyum kecil Alex yang berada dipangkuannya turut menimbulkan senyum tipis di bibir.

'Ini salah, seharus mereka tak seperti ini tapi, biarlah malam ini saja, aku tak ingin menjadi benar.'

Aira memandang setiap inci wajah lelaki itu, hidung mancung, rahang kokoh dengan ditumbuhi bulu halus rambut coklat yang terlihat berantakan, khas Alex.
Masih sama, semua masih sama seperti dulu seperti lelaki yang selalu dipujanya. Jemari Aira bergerak menyentuh unjung rambut Alex, sentuhan itu semakin berani dengan mengelusnya naik turun seolah memberi kenyaman untuk lelaki itu.

Senyum Alex mengembang mengubah posisi terlentang menjadi miring, wajahnya menghadap perut Aira dan membenamkan disana, senyum tipis tersungging dibibir Alex.
Bersama Aira membuatnya menjadi tenang. Alex menghirup sebanyak-banyaknya wangi tubuh yang selalu menjadi candu bahkan perut mualnya sudah tak terasa lagi.

'Hei little buny, ini Daddy, maafkan Dad baru bisa menyapamu sekarang, jangan nakal diperut Momy, Daddy menyayangi kalian.' bisiknya dalam hati kepada calon anaknya.

Alex merapatkan kepalanya, mencium perut Aira penuh perasaan.
Tubuh Aira mendadak menegang akan tidakan Alex. Ciuman lembut penuh perasaan, ada sensasi lain didalam hatinya yang tak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata.

Malam itu untuk sejenak mereka melupakan semua beban berat yang dihadapi, tak ingin memikirkan hari esok atau hari-hari yang menorehkan luka, hanya malam ini mereka ingin bahagia.

My Crazy Boss  END (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang