Enjoy Reading......
.
.
.
"Alex...," pekik Aira merasa tak terima diperlakukan sekasar itu oleh Alex.
Alex tak memperdulikan protes Aira langsung membuang jaz Lucaz sembarang arah. Aira melotot tajam, sikap semena-mena dari lelaki itu membuatnya muak.
"Kenapa? Kau tak terima jika aku membuang jaz kekasih gelapmu?" desisnya tajam, kilat marah masih terlihat dikedua mata Alex, dia seolah lepas kendali jika menyangkut nama Martinez.
Aira merasa hatinya sakit, Alex menuduhnya memiliki hubungan dengan Lucaz tapi nyatanya dia sendiri yang telah bermain dibelangkangnya. Mengepalkan tangan menekan semua rasa sakit didalam hati, Aira membalas tatapan Alex tak kalah tajam. "Ya, jaz itu milik sahabatku dan kau tak bisa membuangnya tanpa ijinku."
"Hahahaha," tawa Alex seketika menggema tapi terlihat jelas dibalik itu terselip luka yang mendalam. Alex tak percaya seharusnya Aira menjelaskan padanya tentang kaburnya dia dari Beny. Alih-alih melakukan hal itu justru lebih memilih menentangnya membela pria yang dianggap sahabatnya. Ciihh sangat memuakkan.
Alex kembali terkekeh geli, maju beberapa langkah hingga berada didepan Aira, mencengkram dagunya kuat hingga membuat wanita itu meringis menahan sakit. Menatap Aira dengan sorot mata tajam serta rahang mengeras, ia tak memperdulikan wajah kesakitan dari wanitanya.
Semua orang yang berada diruang itu menahan nafas mereka tak menyangka Alex akan berbuat sekasar itu pada Aira padahal selama ini dia begitu melindungi Aira dengan sangat hati-hati seolah benda kaca yang mudah retak.
Hanya Evelin yang tersenyum sinis menatap kejadian yang tidak jauh darinya, ia sangat senang bisa melihat Alex menyakiti Aira, inilah yang selalu ditunggu Alex sepenuhnya membenci Aira.
"Dengar Aira, jangan kau fikir aku bersikap baik padamu kau sudah menganggap dirimu tinggi, apa harus aku ingatkan posisimu dirumah ini kau hanya seorang pengasuh yang yang sedang beruntung jadi,"
"sebagai seorang bawahan kau harus menuruti majikanmu!"
Air mata yang ditahan sejak tadi kini sudah menggenang di pelupuk mata, bukan sakit karna cengkraman dari tangan Alex tapi perkataan pedas dan kejam darinya membuat hati Aira tersayat-sayat. Alex begitu pandai melambungkan hatinya hingga mulupakan statusnya saat ia merasa keindahan menghampiri Alex menjatuhkan hingga ke dasar jurang terdalam.
Alex menyentak wajah Aira sampai wanita itu tersungkur kelantai juga memalingkan wajah enggan melihat air mata dan kesakitan dari wanitanya.
Acer yang tak tahan dengan perlakuan kasar dari Alexpun mulai berteriak untuk menghentikan kegilaan saudaranya.
"Alex kau sudah keterlaluan...!" teriakan Acer menggema diruang itu, bergerak maju tapi cekalan tangan dilengannya menghentikannya.
"Jangan ikut campur biarkan dia menyelesaikannya sendiri!" cegah Edward, Walaupun ia juga ingin menghentikan Alex karna perkataan sahabatnya memang keterlaluan tapi sebisa mungkin menahan diri, jika mereka ikut campur masalah ini akan semakin besar.
"Kenapa kita harus diam, dia sudah keterlaluan," dada Acer naik turun sangat emosi melihat Alex menyakiti Aira, selama ini ia sudah menganggap Aira bagian keluarga ini jadi Acer tak terima Aira diperlakukan kasar oleh Alex
"Percayalah denganku!" timpal Edward lagi. Acer berdecak sebal sungguh tak punya pilihan selain mengikuti dokter sialan disebelahnya.
Sedikit kasar Aira menghapus air mata di pipi mulai bangkit berdiri, ia juga menahan rasa sakit dibagian perutnya. Melepas cincin yang dikenakan dijari manisnya, cincin yang membuatnya merasa menjadi wanita yang paling berharga didunia.
Aira tertawa getir menertawai dirinya sendiri yang begitu bodoh langsung terbuai ucapan manis dari Alex, ia berfikir cinta Alex untuknya tulus tapi ternyata semua hanya sandiwara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss END (Tahap Revisi)
Romance#Cerita ini mengandung unsur dewasa dan (21+) bagi yang dibawah umur harap bijak memilih bacaan Menjadi seorang janda dan single mom membuat Aira stania harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi putrinya. Hingga dia bekerja dan harus menghad...