MCB Part 41

11.2K 401 19
                                    

Aira menatap makanan yang tersaji diatas meja sambil sesekali melirik kearah jarum jam, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00, tapi Alex belum juga pulang.

Padahal ia sudah menyiapkan kejutan untuknya dengan sengaja memasak makan malam justru lelaki itu belum datang. Sepertinya jika membuat kejutan dengan orang sibuk seperti Alex harus membuat janji terlebih dahulu agar tak berakhir kecewa. Aira melipat kedua tangan diatas meja meletakkan dagunya disana ia merasa bosan menunggu kepulangan sang tunangan.

Dari kejauhan Joana melihat Aira yang masih setia menunggu sang tuan di meja makan, wanita paruh baya itu merasa kasihan kemudian mendekatinya.

"Aira, tuan mungkin akan pulang larut, lebih baik kau istirahat saja!"

"Tidak, aku akan menunggunya, sebaiknya kau istirahat Joana, kau sudah bekerja seharian kau pasti sangat lelah."

Joana tersenyum mengambil duduk disamping kursi Aira.
"Jika tuan belum pulang aku tidak bisa tidur."

"Kau sudah makan?"

"Sudah, kau yang belum, sebaiknya makanlah dulu!"

"Heemm, kau benar aku sangat lapar, tadinya aku ingin membuat kejutan. Ceks, aku tak akan melakukan hal konyol ini lagi."

Aira berdecak merasa kesal karna Alex pulang terlambat dan tak mengabari, makanan yang ia masak jadi terbuang sia-sia.

"Hai ladies....!!" teriakan dari Acer yang baru saja memasuki ruang makan mengejutkan keduanya.

Acer langsung mendekati kedua wanita itu, matanya berbinar saat melihat makanan lezat tersaji diatas meja, kebetulan ia sangat lapar. Ia melupakan waktu karna terlalu asyik bermain game.

Tadinya ia berfikir akan memasak sesuatu untuk mengganjal perut,
tapi sepertinya nasib baik berpihak padanya saat turun justru mendapati berbagai makanan lezat sudah tersaji.

"Waah, ada acara apa ini? Kenapa banyak sekali makanan? Kebetulan sekali aku sangat lapar. Bolehkan aku bergabung denganmu kakak ipar?"

Tanpa menunggu jawaban Aira Acer duduk begitu saja, mengisi piring dengan berbagai makanan.
Aira berdecak menatap tingkah ajaib Acer.

"Terserah kau! walaupun aku melarangmu, kau tetap akan memakannya."

Acer menatap Aira dengan cengiran bodohnya yang mana membuat Aira geleng-geleng kepala.

Mereka akhirya makan bertiga tanpa menunggu Alex dan bercanda sampai melupakan waktu.

Alex dan Beny memasuki mansion dengan Eveline yang berjalan dibelakangnya. Alex mengeryit saat pendengarannya menangkap suara gelak tawa berasal dari ruang makan, ia tahu itu suara kekasihnya, tapi yang membuatnya heran dengan siapa dia mengobrol hingga tertawa seperti itu padahal ini sudah tengah malam.

Dengan langkah lebar menuju keruang dapur, tampak Aira sedang mengapit kepala Acer diantara lengan dan ketiaknya hingga membuat bocah itu mengaduh, tapi yang menjadi fokus Alex adalah buah dada Aira yang begitu dekat dengan wajah Acer.

Lelaki itu menahan geram berjalan menghampiri mereka.
Joana yang melihat sang tuan datang langsung terdiam karna mendapat isyarat dari Alex.

Tanpa kata Alex menarik tangan Aira keras hingga membuat cekalan pada Acer terlepas dan menumbruk dada bidang miliknya, wanita itu memekik, terkejut. Ketika mendongak ia dihadapkan dengan tampang tak bersahabat dari prianya.

"Al, lepaskan kau menyakitiku!" mulai berontak, lengannya terasa sakit sebab tarikan keras pria itu.

"Jangan melakukan hal seperti itu lagi." Alex menatap wajah Aira datar sedikit mengendurkan cekalan agar tak meyakiti kekasihnya.

My Crazy Boss  END (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang