Part44

19.2K 640 30
                                    

Part ini mengandung
🔫🔫🗡🗡
Banyak kekerasan harap
Bijak dalam memilih
bacaan.

Enjoy Reading


Alex keluar dari persembuyian dengan mengendap-endap, tangan kanan dan kiri memegang pistol tatapannya menajam kesekitar
mulai menghitung musuh dari persembuyian. Ada sepuluh orang disana, tersenyum remeh mulai berdiri menembaki musuh yang terlihat.

Satu...... Dorr.. Dorr

Dua..... Dorr... Dorr

Tiga..... Dorr.. Dorr

6 musuh tumbang. Tinggal 4 orang dan semua beralih menatapnya, menembakinya tapi, dengan lihai lelaki tersebut menghindar merunduk dari meja ke meja.
Sementara Beny ikut melindungi Alex mereka terlihat kompak saat bekerja sama.

Lucaz mengintip dari balik persembunyian, sedikit tercengang akan kelihaian Alex dalam bertempur. Memang lelaki itu sangat terkenal dalam dunia bisnis tapi, juga cikup misterius dikalangan rekan bisnis lainnya

Kain yang menutupi meja Aira disibak dari luar hingga membuat ketiga orang itu terkejut.
Saat melihat Noralah pelakunya perasaan lega mulai dirasa.

"Nona, kita keluar dari sini saya akan mengawal anda!"

Aira mengangguk, keluar diikuti Maria dan Lucas dibimbing oleh Nora.

Alex dan Beny melindungi mereka memberi jalan agar Nora bisa memindahkan Aira ketempat yang lebih aman.

Tembakan terus terjadi hingga peluru Alex habis, banyak musuh yang tumbang tapi, jumlah mereka semakin banyak karna musuh terus berdatangan entah darimana.

Alex melemparkan kedua pistol  juga berlari menghindari beberapa peluru yang memberondong kearahnya, mengeluarkan pisau yang tersembunyi dipinggang, saat melihat seorang yang ingin menembaknya dengan secepat kilat melemparkan sebuah kursi kewajah musuh hingga dia terjatuh.
Alex menerjang musuhnya serta menancapkan pisau keleher hingga tewas.

Sama seperti Alex Beny juga bertempur dengan tangan kosong, mereka tak membawa stok peluru berlebih. Ia juga dikepung oleh tiga orang yang membawa tongkat. Lelaki itu menangkis, menendang mereka, ia sempat kehilangan fokus hingga seorang dari mereka ingin memukulkan tongkatnya pada kepala Beny, belum sempat si musuh  memukul dia sudah jatuh tak beryawa saat  sebuah pisau tertacap di belakang kepalanya.

Alex tersenyum mengejek kearah Beny. "Kau berhutang nyawa padaku, jerk." teriak Alex sambil menghindari pukulan dua orang yang meyerang.

Alex menangkap tangan orang yang ingin memukul sedangkan kakinya dilayangkan kebelakang untuk menendang seorang yang ingin memukulkanya dari belakang.
Ia menekuk tangan orang itu hingga terdengar patahan tulang.

Alex menikmati setiap teriakan mereka, tampa belas kasih mengeluarkan pisau, menancapkan tepat didahi sampai meregang nyawa, darah memuncrat kesebagian wajah serta jaz yg dikenakan.

Dengan nafas memburu Alex memandang sekitar resto yang tampak sepi hanya ada dirinya dan Beny karna semua musuh sudah tewas. Perkelahian kali ini cukup menguras tenaga, keringat merembas sekitar wajah dan tubuh.
Alex mengumpat keras ketika  menyadari sesuatu.

"SHIIIITTT...!! Mereka menargetkan Aira," teriak Alex bergegas berlari kencang diikuti Beny .

.

.

.

Aira berjalan beriringan dengan Maria, jemarinya ditautkan pada wanita paruh baya itu. Meski terlihat tenang tapi ia tak bisa membohongi jika hatinya sangat gelisah, terbukti tubuhnya sedikit gemetar dalam tautan Maria. Didepannya ada Nora  membawa dua pistol ditangan kanan dan kiri, sedangkan dibelakang Lucaz men1gekor sambil melihat situasi.

My Crazy Boss  END (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang