part38 copos del pasado

11.6K 393 21
                                    

Tubuh Aira membeku saat menyasikkan pemandangan didepannya. Senyum cantik tersungging di sudut bibir. Tak jauh darinya pemandangan indah terhampar di sana.

Terdapat papan kayu diletakkan diatas pasir yang berguna sebagai pijakan, disisi kiri dan kanan diletakkan sebuah lampion kecil sebagai hiasan serta memasang kelambu bewarna putih untuk mempercantiknya.

Terdapat beberapa tiang digunakan untuk menggantung lampion dengan ukuran yang lebih besar, disamping tiang lampion terut beberapa  bunga menghiasi.

Hingga beberapa meter darinya tampaklah sebuah meja persegi terbuat dari kayu, diatas meja sudah terisi dua gelas kosong dan 1 botol minuman beralkohol.

Senyum Aira semakin lebar kala melihat sosok tinggi dan tampan dengan balutan jaz bewarna hitam turut berdiri tak jauh dari meja.
Untuk beberapa saat tatapan mata mereka saling terkunci.
Aira terpesona dengan ketampanan Alex dan begitupun juga siempunya tak kalah memuja wanita yang berdiri beberapa meter darinya.

Aira tampak sangat cantik malam ini, apalagi helaian rambut tertiup angin dengan pancaran sinar rembulan membuat kecantikannya makin menguar.

Aira tampak sangat cantik malam ini, apalagi helaian rambut tertiup angin dengan pancaran sinar rembulan membuat kecantikannya makin menguar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah pelan Aira berpijak diatas kayu, matanya terus berbinar, dalam hidupnya baru kali ini ia merasa sangat spesial. Adegan ini biasa dilihat dalam sebuah filem atau cerita novel, tapi kali ini ia merasakannya sendiri, dinner romantis ala-ala orang kaya.

Langkah Aira semakin mendekati meja, Alex maju beberapa langkah, mengulurkan tangan untuk diraih sang tunangan.  Dan uluran itu tersambut yang mana langsung digenggam erat oleh lelaki itu. Menuntun Aira agar duduk dikursi yang telah disiapkan lalu mengambil duduk di depan Aira.

"Apa kau menyukainya?" tanya Alex tak pernah lepas dari wajah cantik wanitanya.

Aira tertawa kecil kemudian mengangguk. "Aku tidak tahu teryata kau bisa bersikap seperti ini?"

"Seperti apa?"

"Romantis," jawabnya pelan wajahnya menunduk karna malu.

Kekehan kecil meluncur dari Alex.
"Aku melihat ini disebuah film dan para wanita sangat suka kejutan jadi tak ada salahnya mencoba dan ternyata ini cukup berhasil."

"Aku sangat menyukai ini, terimakasih, Al."

Senyum tulus penuh haru di perlihatkan Aira,  sungguh ia telah menjadi wanita yang sangat beruntung begitu dicintai dan di puja. Lelaki itu mengambil telapak tangan Aira menciumnya penuh perasaan.

"Aku senang kau menyukainya, baby."

Seorang pelayan datang membawakan makanan pembuka untuk mereka. Berbagai hidangan mewah telah tersaji musik yang berasal dari seorang pemain biola sudah mengalun merdu mengiringi dinner romantis keduanya.

Mereka telah selesei meyantap hidangan. Alex menatap Aira dengan intens kemudia berlutut di samping Aira. Tentu sikap Alex membuat wanita itu bingung.

"Al," ucapnya lirih sambil berusaha berdiri tapi Alex menahan lututnya agar Aira tetap di posisinya saat ini.

My Crazy Boss  END (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang