MCB // Chapter 26 Ataque

17.7K 762 28
                                    

Enjoy Reading

....

Flashback

....

.

Jemari panjang itu menarik laci kaca tempat penyimpanan dasi,  disana berjajar rapi dasi yang sudah ditata di dalam wadahnya. Kembali bergerak meraba satu persatu hingga jatuh pada pilihan warna biru tua dengan corak putih.  Sigap memakaikanya ke kerah kemeja dengan begitu cekatan. 

Setelah selesai berpindah mengambil salah satu rompi hitam yang tergantung dan memakainya, terakhir mengambil jaz bewarna senada sebagai bagian luar.

Kembali menuju sisi lain membuka laci yang berisi koleksi aksesoris.  Berupa cincin, untuk di pasangkan pada jemari kanan dan kiri.

Satu jam tangan merek Rolex turut diambil untuk mengisi pergelangan tangan kiri.  Kesan mewah dan elegan terpancar darinya.  Netra hitam dengan alis tebal diatasnya begitu tajam mengamati tampilan mewah dan terkesan sempurna. Rambut yang biasa acak-acakan tersisir rapi kebelakang dengan di beri pomade.  Rahang tegas serta bulu halus yang memenuhi membuat karisma si pria semakin terpancar. Bibir tak begitu tebal tapi penuh serta hidung mancung menambah kesempurnaan untuk seorang Alex Teixeira.

Dari tempatnya Aira menatap tampilan Alex dari cermin tanpa berkedip.  Bibir itu sedikit terbuka lalu tertutup diiringi telaan saliva yang membasahi kerongkongan.

Pria itu berkali-kali lipat lebih tampan. Ia selalu berfikir seorang pengusaha kaya adalah lelaki tua berperut buncit. Pria kaya yang sukses diusia muda, memiliki ketampanan nyaris tanpa cela hanya ada dalam senetron atau novel-novel yang sering di baca, tapi spekulasi itu terpatahkan oleh pria berdiri di depan cermin ini. Dan yang lebih membuatnya tidak percaya dia adalah kekasihnya sendiri.

Wanita mana yang bisa menolak lelaki seperti Alex dan Siallnya... Ia sendiri termasuk wanita itu.

Senyum smrik ditampilkan Alex saat melihat Aira melalui pantulan cermin, ia tahu kekasihnya sedang mengaguminya bahkan dia tak berkedip sama sekali. Jujur ia sendiri juga terpesona pada sang kekasih.

Aira memakai atasan seperti kebaya yang melekat pas ditubuh dan luarnya dilapisi blazer bewarna orange serta celana bahan bewarna senada membungkus kaki jenjangnya.  Dia seperti wanita karir yang mempesona. Meski hanya berpenampilan lusuh gadis itu sudah dapat mencuri perhatiannya apalagi saat ini, rasanya ia ingin mendekap dan menyembunyikannya untuk ia nikmati sendiri.

Tanpa membuang waktu Alex berbalik menghampiri sang kekasih, sorot mata itu terpancar penuh cinta dan pemujaan.  Semakin dekatnya Alex jantung Aira tiba-tiba memompa kian cepat,  rasa gugup dan malu melandanya. 

Senyum menawan terus terpatri di wajah Alex,  merengkuh tubuh sang kekasih erat.
"A-apa yang kau lakukan?" tanya Aira gugup.

"Kau terlihat cantik, baby," gumam Alex tepat di depan bibir Aira.

Senyum malu serta rona merah menjalar diwajah Aira yang mana membuat senyum Alex menjadi kekehan geli.

"Kau juga terlihat tampan," ucap Aira memaling.

"Aku tahu, kau bahkan tak berkedip saat melihatkku," bisiknya lagi sambil menggesekkan hidung mancungnya di pipi memerah sang pujaan hati.

Kedua mata Aira terpejam menikmati sensasi geli tapi begitu memabukkan.  Ya,  sentuhan Alex selalu membuatnya lupa diri.

My Crazy Boss  END (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang