iya itchy.

1.3K 159 3
                                    

Satu batang rokok di ambil oleh Iqbaal, ia membakar bagian ujungnya kemudian ia menarik dan menghembuskan nya. Malam yang sunyi, malam yang indah. Karena malam ini (Namakamu) berada di samping Iqbaal.

“Kopinya datang,” ucap (Namakamu), kemudian Iqbaal membalikkan badannya dan segera mematikan puntung rokoknya.

“Mau camilan, hem. Tapi ada camilan gak di kulkas?” tanya (Namakamu).

“Ada, sebentar gue aja yang ambil” jawab Iqbaal.

“Eits. Tidak usah, gue aja. Diem disini jangan kemana-mana” tahan (Namakamu) dan Iqbaal segera duduk di depan balkon.

“Itchy mau apa?”

“Itchy?”

“Hem. Bukan, maksudnya Iqbaal” ralat (Namakamu) sambil terkekeh. “Spaghetti ya, Nam” jawab Iqbaal.

“Di masak dulu ya?” tanya (Namakamu) dan di balas anggukan oleh Iqbaal. Gadis itu segera merebus air agar mendidih kemudian memasuki Spaghetti tersebut.

****

“I have something to say” ucap pria bule di hadapan Zidny. “Talk about what?” jawab Zidny.

Lucas, namanya. Ia segera mengambil tangan milik Zidny, hal itu refleks membuat Zidny terkejut. “I love you, would you be my partner?” ucapnya.

Seketika gadis tersebut menganggukkan kepalanya. Lucas segera mengambil badan mungil milik Zidny dan membawa nya kedalam dekapan lelaki tersebut.

Zidny lupa, bahwa Iqbaal masih mencintai nya.

****

“Enak gak?” tanya (Namakamu) kepada lelaki yang sedang mencicipi masakan milik (Namakamu).

Iqbaal sesekali memegang dagunya dan memutar bola matanya yang membuat (Namakamu) penasaran.

“Iqbaal, enak gak?!” ketus (Namakamu) yang membuat Iqbaal tertawa. “Enak dong, cuma agak sedikit asin” jawab Iqbaal.

(Namakamu) yang tadinya tersenyum saat itu juga punggung nya turun dan wajahnya yg tidak gembira lagi. Hal itu membuat Iqbaal bersalah. Iqbaal segera mencicipinya lagi membuat (Namakamu) memperhatikan nya.

“Hem”

“Ternyata gak asin ya kalau ngeliat kamu!” celetuk Iqbaal yang membuat (Namakamu) tersenyum, sangat malu. Mungkin rona merah di pipinya sekarang sudah terpampang jelas.

“Apaan si, Baal» Iqbaal segera duduk di samping (Namakamu) yang membuat gadis itu terkejut bukan main, rasanya senang, gembira, deg-degan, dan bercampur aduk.

“Liat, banyak bintangnya. Sebanyak cintaku padamu” katanya yang membuat (Namakamu) semakin ingin teriak. Ia meremas baju miliknya disana, semoga saja Iqbaal tidak mengetahui nya.

“Kalau pengen teriak, teriak aja gapapa” ucapnya. (Namakamu) sangat malu, mengapa Iqbaal tau ucapan apa yang ada di dalam hati (Namakamu)?

“Hem. Baal, gue pulang dulu ya?” pamit (Namakamu) secara halus. “Sama siapa pulangnya?” tanya Iqbaal.

“Dianty, dia udah di jalan. Sebentar lagi sampe” jawab (Namakamu) dan di-iyakan oleh Iqbaal. (Namakamu) segera mengambil tas nya yang tergeletak di sembarangan tempat, ia segera memakai sepatu sandal bewarna merah.

ITCHY [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang