ITCHY [IDR]

kasian, iqbaal.

"Gue pulang dulu ya, Nam" pamit Amanda, namun tak ada jawaban dari (Namakamu).

"Hei, gue pulang ya. Jangan lupa besok kuliah" pamit Jefri dan menarik hidung mancung milik (Namakamu).

"Sakit, Jefri. Ini jerawat, gak liat?" ujar (Namakamu) sambil menunjukkan jerawatnya yang membuat Jefri terkekeh geli.

"Iyaiya, dadah." pamit Jefri dan diiyakan oleh (Namakamu).

"Hati-hati Jefri!" teriak (Namakamu) sambil melambaikan tangannya dan Jefri membalas.

(Namakamu) berjalan dan masuk ke dalam kamarnya, ia sudah melihat Dianty yang menghabiskan semua kebab yang ia beli. Eh ralat, maksudnya Iqbaal.

"Dianty, padahal gue juga mau" lirih (Namakamu) yang membuat Dianty berhenti mengunyah.

"Nih, ada sisa sedikit. Tapi gigitan hehe" tawar Dianty dengan sedikit kebab dan ada bekas gigitan disana yang membuat (Namakamu) memutar bola matanya malas.

****

Cahaya matahari sudah menembus gorden kamar milik (Namakamu) yang membuat gadis itu bangun. Ia segera bangun kemudian segera mandi karena sekarang ia kelas pagi.

"Hallo? Kenapa Baal?" tanya Dianty yang sedang menelpon Iqbaal.

"(Namakamu) udah bangun, Dant?"

"Udah, kenapa Baal?"

"Oh gak apa, soalnya dia belum balas chat gue."

"Yaudah, nanti gue bilangin"

"Thanks Dant"

"Hayyo! Siapa tadi? Rizky ya?" ucap (Namakamu) yang membuat Dianty mengelus dadanya.

"Kumpul-kumpul-kumpul," gumam Dianty.

"Iqbaal nelvon gue. Katanya lo gak bales chat dia" ucap Dianty yang segera membuat (Namakamu) berlari kedalam kamar.

(Namakamu) mengerutkan dahinya melihat chat dari Iqbaal. Mengapa Iqbaal menanyakan hal ini kepada (Namakamu)?

Pasti mau ajak jalan lagi.

Eh jangan geer dong, (Namakamu).

Ya Allah, semoga aja deh.

Duh lama banget balesnya.

Aaaa, lagi mengetik si doi.

Duh deg degan.

(Namakamu) berteriak mendapatkan balasan dari Iqbaal. Ini bukan kesatu kali mereka bertemu, tapi berkali-kali yang membuat (Namakamu) sangat senang.