ITCHY [IDR]

SORRY.

“IBU ROTINYA GOSONG!!!” teriak (Namakamu) dari belakang yang membuat Ajeng berlari kearahnya.

“KENAPA LAGI SIH TERILI! TERUS AJA YA MAIN HANDPHONE TERUS!” bentak Ajeng. (Namakamu) menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Terili gak main hp, Bu. Itu tadi tiba-tiba rotinya keluar langsung gosong,” jawab (Namakamu) melunak.

“Jangan alasan aja kamu. Semenjak pacaran sama si Dilan jadi enggak bener banget,” bentak Ajeng yang membuat (Namakamu) melotot kearahnya.

“Apaan si. Ibu kok jadi nyalahin Itchy?! Gak ada angin gak ada hujan jadi kaya gini. Ibu tuh kaya gak pernah muda aja,”

“DIAM KAMU!” jawab Ajeng dengan tangannya yang memukul meja makan. Hal itu membuat (Namakamu) tersentak. Ia menggelengkan kepalanya dan menatap Ibu nya heran. Ia berbalik dan meninggalkan Ajeng disana.

“Sarapan jangan main hp terus,” tegur Deddy. (Namakamu) berdecak kesal saat melihat Ayah nya sama seperti Ibu nya.

“BODO AMAT!” jawab (Namakamu) dan segera menaiki anak tangga. (Namakamu) membuka pintu kamarnya dan pandangan nya masih menuju layar handphone miliknya. Sudah dari tadi Iqbaal di hubungi tidak ada jawaban.

(Namakamu) mengambil handphone nya saat handphone itu berdering. Ia membaca dan mendapati nama Iqbaal yang tertera disana, (Namakamu) bergegas membalasnya.

(Namakamu) mengernyitkan dahinya saat Iqbaal hanya membalas dengan kata Iyaaa. (Namakamu) berusaha biasa saja dan ia berusaha mengajak Iqbaal untuk keluar.

(Namakamu) mengusap wajahnya kasar. Ia menarik nafas nya saat Iqbaal menujukkan sifat cueknya. Biasanya, Iqbaal selalu bersemangat jika di ajak sama (Namakamu) keluar atau jalan. Tapi tidak dengan sekarang, Iqbaal tiba-tiba berubah. Padahal kemarin mereka tidak ada masalah.

(Namakamu) menghubungi Teh Ody. Ia ingin tahu ada Iqbaal atau tidak dirumah. (Namakamu) mengetik pesannya dan kemudian di balas dengan cepat oleh Teh Ody.