Tok.Tok.Tok.
(Namakamu) segera membuka pintu dan melihat sudah ada orang di luar sana yang namanya tidak diketahui olehnya.
“Iya? Ada apa?” tanya (Namakamu) hati-hati. Lelaki yang memakai baju serba hitam itu segera mengangkat bicara.
“Ada Ibu Ajeng?” tanya seorang lelaki berbadan besar itu. (Namakamu) mengangguk dan me memutar badannya kemudian memanggil Ajeng.
“IBU, ADA YANG NYARIIN.” teriak (Namakamu).
“Saha neng?” balas nya dari dalam.
“Teu nyaho. Kadieu naha,” jawab (Namakamu) dan Ajeng segera datang. “Iy-yaa. Ada apa ya?” tanya Ajeng, ia segera memajukan badannya.
“Ibu mohon sabar. Sekali lagi harus tabah. Bapak Haris jatuh, sekarang bapak ada di rumah sakit.” ujar lelaki itu yang membuat kedua wanita yang berada di hadapannya melototkan matanya.
“Tolong antar saya. Ini mobil suami saya kan pak? Ayo pak kita berangkat!” perintah Ajeng. Sedangkan (Namakamu) terdiam membeku dan mata nya sudah berkaca-kaca.
“Silahkan bu,” katanya seraya membuka pintu mobil agar kedua wanita itu masuk.
****
“Maaf bu. Bapak udah enggak ada,” kata seorang lelaki yang tadi. Hal itu membuat (Namakamu) syok, ia mencari keberadaan Ayah nya dan ternyata Ayah nya sudah di selimuti oleh kain putih di hadapannya.
“Ayah bangun!!” ucap (Namakamu) serak dan menggoyangkan kencang badan Ayah nya yang sudah kaku.
“Ayah gak mungkin kan ninggalin Terili. Ayahh..” eluh (Namakamu) kembali. “Ayah. Abang udah gak ada, terus Ayah mau ninggalin Terili lagi?” .
“Terili. Udah nak, biarkan Ayah tenang.” ucap Ajeng dan memeluk badan mungil milik (Namakamu). Wajahnya sudah basah dengan air mata nya, (Namakamu) menangis sekencang-kencangnya.
Cukup Aksa saja yang sudah hilang. Ayah jangan, (Namakamu) berontak saat anak buah Haris menahannya untuk kembali memeluk Ayah nya. (Namakamu) menangis, hanya itu lah yang bisa ia lakukan.
“Terili. Udah,” bisik lelaki yang membuat wanita itu mendongakkan kepalanya. (Namakamu) melihat mata indah lelaki tersebut, lelaki yang sangat mirip dengan wajah Abangnya.
“Aksa? Kamu udah balik nak?” tanya Ajeng membuat Aksa tersenyum. Aksa memeluk tubuh Ibu nya dengan erat.
“Siapa?” tanya (Namakamu) dengan nada yang pelan. Tak kuat untuk berdiri, kini ia duduk bersandar di pintu ruang IGD.
“Abang. Ini Abang. Baypa inget?” ucap Aksa membuat (Namakamu) terkejut. Apa semua ini?
“Abang?” ucap (Namakamu). Kepalanya terasa pusing dan seketika seisi ruangan sangat gelap dan bergetar.
****
“Dear. Bangun, aku disini.” bisik Iqbaal seraya mengoleskan minyak angin di hidung mancung milik kekasihnya.
(Namakamu) membuka matanya perlahan dan memandangi sekeliling. Sudah ada temannya disana yang memandangnya sangat dalam.
“NGAPAIN KALIAN KESINI? PULANG AJA! GAK ADA APA APA. AYAH GUE MASIH ADA!!!” teriak (Namakamu). Iqbaal memenangkan nya namun hasilnya nihil. Jefri segera menghampiri keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITCHY [IDR]
Teen Fiction[MOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, PRIVATE ACAK. JIKA SUDAH DI FOLLOW ANDA BEBAS UNTUK MEMBACA SEMUA PART!] °Previous: Iqbaal or Itchy✨ °After: ITCHY [IDR]. "Ganteng sih, tapi mesum" -(Namakamu). [SLOW UPDATE, JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN DI SETIAP P...